Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Soal Muatan Berlebih, Kemenhub Deklarasikan Truk Pelopor Keselamatan

Kementerian Perhubungan bersama Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) dan Jakarta Internasional Container Terminal (JICT) mendeklarasikan truk pelopor keselamatan berlalu lintas sebagai salah satu wujud upaya menekan tingginya jumlah kecelakaan yang melibatkan armada truk.
Sejumlah truk antre menimbang di pintu masuk pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (5 Januari 2016). / Antara- Didik Suhartono
Sejumlah truk antre menimbang di pintu masuk pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (5 Januari 2016). / Antara- Didik Suhartono

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan bersama Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) dan Jakarta Internasional Container Terminal (JICT) mendeklarasikan truk pelopor keselamatan berlalu lintas sebagai salah satu wujud upaya menekan tingginya jumlah kecelakaan yang melibatkan armada truk.


Penyelenggaraan acara dengan tema Truk Pelopor Keselamatan Berlalulintas itu dihelat Senin, 13 Maret 2017, di PT JICT, Jalan Sulawesi Ujung No.1 Tanjung Priok, Jakarta Utara, ditandai secara resmi dengan penekana tombol sirine dan pembacaan deklarasi komitmen oleh para sopir dan pengusaha truk.


Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam sambutannya yang dibacakan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Darat Pudji Hartanto mengatakan bahwa permasalahan pelanggaran muatan lebih (over loading) dan pelanggaran dimensi (over dimension) merupakan 2 (dua) permasalahan pokok yang sudah menahun dalam penyelenggaraan angkutan barang di jalan.


Menurutnya permasalahan tersebut bukan lagi menjadi permasalahan transportasi semata, melainkan sudah memiliki dimensi sosial-ekonomi.


Termasuk mulai dari hulu (mulai kendaraan barang itu lahir, kawasan-kawasan produksi dan sentra kegiatan yang tersebar dan kurang terstruktur) sampai hilir (muatan lebih, over dimensi, truk-truk berusia tua, muatan balik tidak ada, dll). 


“Untuk mengurai permasalahan ini diperlukan peran serta  berbagai kementerian / lembaga serta stakeholders terkait,” ujar Direktur Jenderal Perhubungan Darat Pudji Hartanto mewakili Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat membuka Deklarasi Truk Pelopor Keselamatan, Priok, Senin (13/3).

Pudji melanjutkan bahwa salah satu ukuran kinerja angkutan barang di jalan, selain kecepatan dan ketepatan pelayanan terkait sarana angkutan yang digunakan, juga ketertiban dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dalam melaksanakan pelayanan angkutan di jalan.


Ketertiban dan kepatuhan dimaksud misalnya jumlah barang yang dimuat sesuai dengan Jumlah Berat yang di-Ijinkan (JBI) sebagaimana tertera pada Buku Uji (keur), dan pengemudi mematuhi ketentuan mengenai tata cara pemuatan, dimensi dan daya angkut kendaraan, serta kelas jalan yang dilaluinya.


Menhub berharap agar kegiatan Truk Pelopor Keselamatan Berlalulintas ini dapat menjadi awal untuk memulihkan dan meningkatkan pelayanan angkutan barang di jalan secara bersama-sama agar lebih profesional dan efisien.


"Melalui pencanangan komitmen bersama para crew angkutan barang, saya harap dapat memberikan pelayanan yang terbaik dengan mematuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku," ujarnya.


Senada dengan Menhub, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Pudji Hartanto juga mengatakan maksud dan tujuan pencanangan ini untuk mengajak para pengusaha angkutan, pengemudi dan pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan angkutan serta masyarakat pada umumnya untuk sadar akan pentingnya keselamatan dan kenyamanan dalam penyelenggaraan angkutan barang dijalan.” 


“Launching Truk Pelopor Keselamatan ini, merupakan kampanye untuk memberikan informasi, edukasi dan sosialisasi kepada para operator, pengemudi dan masyarakat umum agar selalu mematuhi peraturan lalu lintas di jalan," ujarnya.


Pihaknya menegaskan kepada semua pengemudi untuk selalu berpedoman pada Tri Siap, sebelum melaksanakan perjalanan, yaitu Siap kondisi kendaraan, Siap kondisi pengemudi dan Siap mematuhi peraturan lalu lintas.
 

Pudji juga menyampaikan bahwa kegiatan ini juga menjadi upaya pemerintah dalam membenahi transportasi nasional secara menyeluruh, termasuk terkait overload dan over dimensi.


"Overload dan over dimensi juga menjadi perhatian pemerintah demi keselamatan di jalan raya dan pembenahannya perlu dilakukan secara menyeluruh mulai dari hulu. Tidak bisa hanya mengandalkan Jembatan Timbang," ujar Pudji.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper