Bisnis.com, JAKARTA - Syngenta Indonesia meluncurkan benih jagung hibrida terbaru NK Perkasa di Syngenta Seed Station, Kediri, Jawa Timur, yang tahan bulai, tetapi berproduktivitas tinggi.
Siaran pers Syngenta, Kamis (9/3/2017), NK Perkasa merupakan varietas benih jagung baru yang memiliki ketahanan terhadap penyakit bulai dengan tingkat produktivitas tinggi dan baik bagi petani setelah musim padi.
Varietas benih jagung yang beredar di pasaran saat ini hanya tahan terhadap bulai, tetapi produktivitasnya rendah.
Country Head Syngenta Indonesia Parveen Kathuria berharap NK Perkasa dapat menjadi solusi bagi para petani jagung untuk menanggulangi penyakit bulai sekaligus memberikan hasil panen yang optimal.
"Merupakan sebuah kebanggaan bagi Syngenta karena dapat meluncurkan inovasi teknologi terbaru benih jagung NK Perkasa," katanya dalam siaran pers itu.
Penyakit bulai (Perenosclerospora maydis) selama ini mengurangi hasil produksi secara signifikan. Di Jawa, kehilangan hasil produksi jagung akibat bulai bisa mencapai 25%-40%. Setiap tahunnya, daerah yang mengalami serangan penyakit bulai semakin meningkat, terutama daerah di mana petani menanam jagung di lahan sawah pada April hingga Juni.
NK Perkasa memiliki pertumbuhan awal yang seragam sehingga pertumbuhan buah jagung serentak. Varietas ini juga memiliki baris biji yang padat, yakni 16 atau 18 baris sehingga memberikan rendemen dan hasil produksi yang tinggi. Varietas itu pun mempunyai potensi hasil hingga 13,3 ton per hektare dan rata-rata hasil 9,7 ton per ha.
Distribusi NK Perkasa pada tahap awal akan difokuskan di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Namun, ke depan NK Perkasa juga akan didistribusikan ke sebagian wilayah Sumatra.
Kathuria juga berharap peluncuran NK Perkasa menjadi bentuk kontribusi Syngenta Indonesia terhadap tujuan pemerintah Indonesia dalam mencapai swasembada jagung dan ketahanan pangan.
"Lebih lanjut, dengan diluncurkannya varietas NK Perkasa diharapkan petani dapat meningkatkan hasil produksi jagung yang pada akhirnya juga memberikan peningkatan terhadap kesejahteraannya," katanya.
Acara peluncuran itu dihadiri oleh 500 petani dari Jatim dan dibuka oleh Kepala Seksi Penyuluhan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Kediri Muntari dan Direktur Pupuk dan Pestisida Kementerian Pertanian Dadang.