Bisnis.com, JAKARTA-- Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) kembali menyelenggarakan Workshop Peningkatan Kapasitas Pelaku Usaha Ekonomi Kreatif di Tegal selama tiga hari (8-10/3).
Tahun 2016 lalu, Bekraf menyelenggarakan acara yang sama di Solo, Jawa Tengah (6/9), Cirebon, Jawa Barat (13/10), Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka-Belitung (22/10), Sukabumi, Jawa Barat (26/10), Daerah Istimewa Yogyakarta (11/11) dan Sumedang, Jawa Barat (18/11) dengan jumlah peserta hampir 400 orang.
Bekraf menyadari bahwa para pelaku ekonomi kreatif membutuhkan permodalan untuk mengembangkan usaha. Untuk itu, dalam workshop yang dihadiri 100 pelaku ekonomi kreatif ini, Bekraf bukan hanya menggandeng Lembaga Keuangan Non-Bank (LKNB) yaitu Perusahaan Baitul Maal wat Tamwil (PBMT) Ventura, Bahana Artha Ventura dan Sarana Jakarta Ventura tetapi juga pihak perbankan yaitu Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Bekraf melalui Deputi II Bidang Akses Permodalan membantu proses intermediasi LKNB dan perbankan dengan para pelaku industri kreatif supaya bisa mengakses permodalan dari LKNB serta perbankan. ”Kami berharap, PBMT Ventura, Bahana Artha Ventura dan Sarana Jakarta Ventura sebagai LKNB dan BRI sebagai perbankan bisa berperan maksimal sebagai sumber permodalan bagi pengembangan bisnis Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM),” ungkap Deputi II Bidang Akses Permodalan Bekraf Fadjar Hutomo dalam siaran pers yang ditrima Bisnis, Kamis (9/3).
Perusahaan modal ventura serta perbankan perlu menganalisis risiko dalam menyalurkan dana kepada pelaku ekonomi kreatif sebagai calon penerima dana. Sehingga, workshop ini berperan untuk mempersiapkan para pelaku ekonomi kreatif mengakses permodalan LKNB dan perbankan.
Workshop ini akan membuka wawasan para peserta tentang pengembangan bisnis dan kapasitas usaha, terutama pengetahuan mengakses permodalan guna meningkatkan nilai tambah dan produktivitas. Tujuan penyelenggaraan workshop ini yaitu untuk meningkatkan variasi dan kualitas produk yang berorientasi ekspor, mengajarkan manajemen keuangan dan manajemen resiko yang berorientasi ekspor serta bisa mengakses sumber permodalan dari LKNB dan perbankan.
“Bekraf berupaya melakukan intermediasi antara pemilik modal termasuk LKNB dan perbankan ke pelaku ekonomi kreatif dan mengajak LKNB serta perbankan agar aktif menyalurkan skema perbiayaan kepada pelaku ekonomi kreatif,” tegas Fadjar.