Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mentan Malaysia Puji Upaya Indonesia Bebas dari Impor Jagung

Menteri Pertanian dan Industri Tani Malaysia Dato' Sri Ahmad Shabery Cheek memuji prestasi Indonesia yang berupaya terbebas dari impor jagung dan tahun ini bisa memenuhi kebutuhan jagung dalam negeri.
panen jagung/Bisnis
panen jagung/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA -  Menteri Pertanian dan Industri Tani Malaysia Dato' Sri Ahmad Shabery Cheek memuji prestasi Indonesia yang berupaya terbebas dari impor jagung dan tahun ini bisa memenuhi kebutuhan jagung dalam negeri.

Menteri Dato' Sri Ahmad dan delegasi dari Malaysia, pada Jumat, menyambangi Kantor Kementerian Pertanian dan menemui Menteri Pertanian Amran Sulaiman guna menyepakati kesediaan Indonesia menjadi negara pengekspor jagung ke Malaysia.

"Saya begitu terinspirasi dengan kejayaan yang telah ditunjukkan Indonesia, negara pengimpor jagung, akhirnya sekarang ini mencukupi untuk kegunaan sendiri," kata Menteri Dato' Sri Ahmad di Gedung Kementerian Jakarta.

Dato' Sri Ahmad mengatakan kebutuhan jagung di Malaysia masih 100 persen bergantung pada impor, bahkan dari negara yang sangat jauh, yakni Argentina dan Amerika.

Menurut dia, bukan hal yang mustahil jika kedua negara ini berupaya untuk menanam jagung bersama mengingat ada kesamaan letak geografis dan iklim antara Indonesia dan Malaysia.

"Kita berada pada ekuator yang sama, cuacanya sama, hujannya sama. Jadi kenapa kita tidak bisa mencontoh Indonesia," kata dia.

Dalam pertemuan bilateral itu, Indonesia bersedia mengekspor jagung sebanyak tiga juta ton ke Malaysia yang diperkirakan akan terpenuhi dalam tiga tahun mendatang.

"Malaysia siap mengambil jagung dari Indonesia dengan jumlah tiga juta ton. Kalau tiga juta ton kita rancang dari sekarang, mudah-mudahan tiga sampai empat tahun sudah selesai," kata Menteri Amran.

Ia menjelaskan Indonesia dan Malaysia sepakat untuk menanam jagung bersama di wilayah perbatasan, yakni di Entikong, Kalimantan Barat dan Sarawak, Malaysia.

Adapun lahan penanaman jagung yang digarap oleh kedua negara yakni Entikong seluas 50 ribu hektare yang bisa dikembangkan menjadi 100 ribu hektare dan Sarawak seluas 60 ribu hektare.

Amran menjelaskan dirinya bersama Menteri Dato' berencana melakukan penanaman perdana jagung di Entikong pada pertengahan tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin Sihombing
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper