Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) menggandeng Singapore Polytechnic, untuk meningkatkan kualitas Balai Latihan Kerja (BLK), serta Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) milik pemerintah dan swasta.
Bambang Satrio Lelono, Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas di Kementerian Ketenagakerjaan, mengatakan kerja sama dengan Singapore Polytechnic akan dilakukan selama tiga tahun, dan dilaksanakan dalam bentuk bimbingan teknis, serta pelatihan.
“Tujuan kerja sama ini adalah untuk meningkatkan kapasitas 150 orang pejabat dan staf di 13 kementerian/lembaga, dinas provinsi yang membidangi ketenagakerjaan, BLK Pusat dan daerah, serta LPK swasta yang menjadi asesor areditasi,” katanya, Kamis (2/3/2017).
Bambang menuturkan, nantinya akan ada 60 orang peserta yang dipilih dan mendapatkan pelatihan menjadi Master Trainer, untuk menyusun program, serta member pelatihan mengenai implementasi penjaminan mutu melalui akreditasi lembaga kepada 300 orang calon asesor akreditasi.
Menurutnya, lembaga pelatihan yang berkualitas menjadi salah satu syarat untuk menghasilkan tenaga kerja yang baik.
Kementerian Ketenagakerjaan saat ini memang sedang fokus meningkatkan pelatihan untuk asesor, agar dapat menghasilkan master asesor pada tahun depan. Master asesor nantinya dapat melakukan transfer knowledge, sehingga menghasilkan asesor yang lebih banyak.
“Kami akan berusaha bekerjasama dengan berbagai negara untuk meningkatkan kompetensi dan pelatihan kerja. Keberadaan asesor ini akan menjamin mutu lembaga pelatihan kerja di Indonesia,” ujarnya.
Sebelumnya Kementerian Ketenagakerjaan telah menjalin kerja sama dengan Singapore Polytechnic dengan dukungan dari Temasek Foundation, untuk penguatan manajemen BLK melalui bimbingan teknis dan pelatihan manajemen.