Tanggapi Kecelakaan di Jalan Tol, Jasa Marga Imbau Angkutan Umum Untuk Lebih Berhati-Hati
Bisnis.com, JAKARTA-- Truk pengangkut BBM milik PT Pertamina (Persero) yang terbakar di jalan Tol Jagorawi Km 11 arah Bogor pukul 3 dini hari tadi, sempat membuat Jalan Tol Jagorawi arah Cibubur ditutup selama sekitar tiga jam, dan menimbulkan kepadatan pagi tadi hingga sekitar enam kilometer sebagai imbas kejadian tersebut.
Dalam catatan Jasa Marga memang beberapa kali terjadi kecelakaan serupa.
Pada bulan September 2016 lalu Truk LPG Pertamina terguling di jalan tol yang sama dan akses keluar Gerbang Tol Ciawi ditutup total karena menutup seluruh lajur dan proses evakuasi memakan waktu hingga 24 jam.
Masih di bulan yang sama, Truk BBM Pertamina terbakar setelah menabrak Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Jalan Tol Porong-Gempol yang menyebabkan kendaraan mini bus di belakang truk tersebut ikut terbakar. Kecelakaan yang sempat menutup dua lajur sekaligus tersebut mengakibatkan 1 (satu) korban meninggal dunia.
Pada bulan Oktober 2016, kecelakaan di Jalan Tol Jakarta Cikampek sekitar Dawuan melibatkan dump truck dan kontainer, mengakibatkan ditutupnya 3 lajur arah Cikampek selama 9 jam.
“Penutupan jalan tol dan kepadatan sebagai imbas kecelakaan-kecelakaan tersebut tentunya merugikan masyarakat umum khususnya pengguna jalan tol lainnya. Bukan hanya kerugian dari sisi materiil yang harus ditanggung, namun jalan tol yang ditutup karena proses evakuasi mengakibatkan tertundanya perjalanan dan distribusi barang/jasa, serta kadang bahkan terjadi hilangnya nyawa dalam kejadian dimaksud,” ujar AVP Corporate Communication PT Jasa Marga (Persero) Tbk Dwimawan Heru, seperti dikutip siaran pers, Minggu (26/02)
Heru menambahkan, dalam kaitan inilah Jasa Marga menghimbau kepada Instansi terkait untuk menseleksi Perusahaan Penyedia Jasa Ekspedisi/Logistik/Angkutan Umum dan memberikan sanksi untuk tidak memakai jasanya kembali jika terjadi kecelakaan fatal (seperti kebakaran) dan/atau kendaraan tidak layak operasi
“Jasa Marga juga menghimbau kepada Perusahaan Ekspedisi/Logistik/BBM/Bus/Angkutan Umum dan pengguna jalan lainnya agar selalu memperhatikan kondisi kendaraan dan rambu-rambu lalu lintas. Selalu menjaga jarak aman dan beristirahat di Tempat Istirahat dan Pelayanan (TI/TIP) jika lelah. Hal ini mengingat faktor pendominasi kecelakaan sepanjang tahun 2016 adalah karena kurangnya antisipasi, mengantuk dan ban pecah,” tutupnya.
Berdasarkan catatan, kecelakaan lalu lintas di jalan tol Jasa Marga sepanjang tahun 2016 mencapai 1.219 kejadian, yang mengakibatkan 79 korban meninggal dunia. Dari seluruh kejadian tersebut, sebanyak 155 kecelakaan melibatkan Perusahaan Ekspedisi/Logistik/BBM/Bus/Angkutan Umum, dimana 37 kecelakaan terbanyak disebabkan oleh Bus Primajasa (19 kejadian) dan Blue Bird (18 kejadian).