Bisnis.com, PALEMBANG – Pemprov Sumatra Selatan menargetkan upaya restorasi lahan gambut pasca kebakaran dapat terealisasi sebesar 30% atau seluas 140.400 hektare pada tahun ini dari target luasan 468.000 hektare.
Ketua Tim Restorasi Gambut Sumsel Najib Asmani mengatakan, pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk merestorasi lahan gambut di provinsi itu.
“Restorasi gambut ini ditarget bisa terealisasi secara keseluruhan pada 2020. Untuk di Sumsel, fokus lokasi restorasi di Kabupaten Musi Banyuasin dan OKI (Ogan Komering Ilir),” katanya.
Najib mengemukakan secara nasional, rencana restorasi gambut diterapkan di lahan seluas 2 juta ha yang mana 468.000 ha berada di Sumsel.
Menurut dia, saat ini pemetaan restorasi sudah dibantu Norwegia. Pihaknya juga sudah mengusulkan anggaran, dimana Rp97 miliar dari APBN dan juga dukungan APBD Sumsel sendiri yang dialokasikan dari masing-masing SKPD yang terlibat.
Guna mendukung itu, saat ini hampir semua perusahaan perkebunan dan stake holder sudah mulai bergerak. Diantaranya dengan membangun sekat kanal dan embung.
Berdasarkan laporan yang masuk, upaya pemantauan pencegahan karhutla juga sudah ada perusahaan swasta yakni Sinar Mas Group yang memasang Thermal Camera. Dengan kamera ini akan membantu dalam upaya pemantauan jika ada lahan yang terbakar.
"Tidak hanya bisa dilihat. Kamera ini akan mengidentifikasi dan mendeteksi jika ada titik panas di lokasi terdekat. Sekarang kamera ini dipasang di Simpang 3 OKI, harapan kedepan akan ditambah jumlahnya di Air Sugihan," jelasnya.