Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenperin Dorong Hilirisasi Sawit

Kementerian Perindustrian mendorong industri minyak sawit nasional untuk gencar memanfaatkan teknologi dan menghasilkan produk-produk hilir yang bervariasi. Untuk itu, perlu ada peningkatan R&D teknologi manufaktur di sektor perkelapasawitan.

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perindustrian mendorong industri minyak sawit nasional untuk gencar memanfaatkan teknologi dan menghasilkan produk-produk hilir yang bervariasi. Untuk itu, perlu ada peningkatan R&D teknologi manufaktur di sektor perkelapasawitan.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyampaikan pertumbuhan industri hilir sawit yang berdaya saing menjadi visi pemerintah dan industri. Untuk itu, pemerintah telah menyiapkan sejumlah kebijakan untuk mendukung hilirisasi.

“Pertumbuhan industri hilit yang tangguh dan berkelanjutan ditopang oleh inovasi teknologi dan rekayasa produk baru, baik yang mendalkan kemampuan riset mandiri maupun kolaborasi dengan lembaga riset internasional,” jelas Airlangga saat mengunjung pabrik pengolahan sawit milik PT Musim Mas, seperti dikutip Bisnis dari keterangan resmi Kemenperin, Kamis (23/2).

Salah satu dukungan Kemenperin misalnya memfasilitasi pembangunan industri pengolahan limbah spent bleaching earth (SBE) agar segera beroperasi komersial sesuai peraturan dan perundangan yang berlaku.

Pasalnya, limbah B3 dari pabrik minyak goreng tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan alternatif untuk urugan jalan raya dan beton pemukiman. “Kami sangat mendukung terobosan ini karena sejalan dengan visi Kabinet Kerja dalam mendorong pembangunan infrastruktur,” kata Airlangga.

Airlangga juga menyampaikan, pihaknya sedang memacu kinerja industri pengolahan minyak sawit dalam negeri serta mengintensifkan kampanye positif terhadap produk CPO Indonesia agar diterima pasar ekspor terutama Amerika Serikat dan Eropa.

Direktur Operasional PT. Musim Mas Herman Tandinata mengatakan, perusahaan telah beroperasi di 13 negara di Asia Pasifik, Eropa, dan Amerika Serikat dengan melibatkan sebanyak 28.500 karyawan. Perusahaan ini memproduksi 600.000 ton minyak sawit mentah per tahun.

“Bisnis model kami sudah terintegrasi penuh, mulai dari hulu sampai ke hilir, dengan didukung logistik angkutan darat dan laut,” ujarnya.

Musim Mas menjadi perusahaan kelapa sawit pertama di Asia Tenggara yang bergabung dengan Palm Oil Innovation Grup (POIG). Komitmen ini menjadi bukti produksi minyak sawit yang berkelanjutan tanpa deforestasi, pembukaan lahan gambut, pelanggaran kepemilikan tanah dan hak buruh.

Musim Mas juga sebagai perusahaan pertama di Indonesia yang mendapat sertifikat Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) untuk seluruh aset perkebunannya dengan luas 25.918 hektare. Perusahaan tengah berusaha memproduksi gas metana dengan memasang perangkap gas di seluruh pabriknya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dara Aziliya
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper