Bisnis.com, JAKARTA-- Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) kini dapat bernapas lega setalah pemerintah memberikan kepastian penandatanganan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) mengenai penggunaan dana Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) yang mengatur mekanisme pengembalian dana talangan lahan badan usaha.
BUJT juga menyatakan komitmennya untuk kembali menggulirkan dana talangan setelah pemerintah mengembalikan dana talangan lahan yang telah dikucurkan sebelumnya. Berdasarkan catatan Bisnis, hingga kini terdapat komitmen dana talangan di Badan Pengatur Jalan Tol senilai total Rp32 triliun, di mana alokasi dana yang telah terbayarkan mencapai Rp14,5 triliun.
Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Desi Aryani mengatakan, perseroan telah mengucurkan dana talangan senilai total Rp 9 triliun. Dana talangan itu diperoleh dari pinjaman perbankan dan lembaga pembiayaan.
“Setelah dikembalikan, itu [dana talangan] untuk lahan lagi dong, tidak boleh untuk konstruksi. Itu kan pinjamannya spesifik untuk dana talangan, tidak boleh untuk yang lain,” ujarnya, Rabu (22/02).
Dia berharap pengembalian dana talangan ini dapat segera dilakukan supaya membuat proses pengadaan lahan kembali bergerak. Apalagi proses pengembalian ini berjalan terlambat dari yang dijanjikan pemerintah sebelumnya, yaitu pada Desember 2016.
Saat ini Jasa Marga memiliki konsesi tol sepanjang total 1.260 kilometer, atau tumbuh 27,6% dibanding tahun 2015. Di sepanjang 2016, perseroan menambah konsesi lima ruas tol baru, yang terdiri dari ruas tol Semarang—Batang, Pandanaan—Malang, Manado—Bitung, Balikpapan—Samarinda, dan jalan tol Jakarta—Cikampek II Elevated yang diprakarsai perseroan..
Direktur Utama PT Waskita Toll Road Herwidiakto mengatakan, pihaknya telah mengucurkan dana talangan lahan senilai total Rp6,5 triliun. Dia mengaku siap untuk kembali menggulirkan dana talangan tersebut manakala pemerintah telah melakukan pengembalian.
“Kita kan sudah proses reimburse-nya, harusnya cepat [pencairan dananya] supaya bisa bergulir lagi untuk membebaskan lahan yang lain,” ujarnya.
Dia mengatakan, perusahaan yang dipimpinnya akan memprioritaskan pengadaan lahan di Trans Jawa dan Jabodetabek. Dia menilai pengadaan lahan di Jabodetabek jangan sampai kembali tertunda karena akan membuat harga tanah semakin mahal, yang mengakibatkan membengkaknya biaya ganti yang harus dikeluarkan.
Hingga kini anak usaha PT Waskita Karya (Persero) Tbk ini menggenggam 15 konsesi ruas tol sepanjang 751,69 kilometer. Jumlah tersebut bertambah setelah perseroan mendapatkan hak konsesi ruas tol Cileunyi—Sumedang--Dawuan dan Kualatanjung – Tebingtinggi—Parapat sepanjang total 203 kilometer.