Bisnis.com, BALIKPAPAN - Total E&P Indonesie akan mengebor sumur-sumur di lapangan migas Blok Mahakam hingga Maret, selanjutnya pengeboran akan dilakukan oleh Pertamina Hulu Mahakam (PHM).
President and General Manager TEPI Arividya Noviyanto mengatakan ada 6 sumur dan 1 sisa sumur lama yang akan dibor hingga Maret. Menurutnya, tahun ini PHM berencana mengebor 19 sumur.
"Namun keputusan berapa banyak sumur yang akan dibor PHM saat ini masih dalam tahap finalisasi, keputusannya ada di PHM, bukan kami. Sumur yang kami bor tahun ini akan diproduksi oleh PHM tahun depan," jelasnya, Rabu (22/2/2017).
Sepanjang 2016, TEPI telah mengebor 49 sumur baru, diikuti dengan 9.000 pekerjaan intervensi sumur, dan 3.000 pengetesan sumur. Dalam masa peralihan ini, TEPI dan PHM akan berkoordinasi untuk menjaga produktifitas Blok Mahakam.
Salah satunya adalah dengan menjalin koordinasi mengenai rantai pasokan dan proses pengadaan barang dan jasa yang menunjang kegiatan produksi Blok Mahakam.
Hari ini, TEPI mengadakan Supply Chain Communication Forum yang diikuti oleh 200 mitra kerja TEPI, dan juga oleh Tim Transisi PHM. Dalam kegiatan itu, dibahas dan dipaparkan keseluruhan kontrak pengadaan yang masih berlangsung.
"2018 nanti pengelolaan akan berpindah tangan, jadi supply chain harus dijaga agar peralihan pengelolaan tidak mengganggu produksi tahun depan. Nanti PHM yang akan memutuskan barang dan jasa apa yang mau diteruskan dan diadakan," sambung Novi.
Head of Division Contract and Procurement TEPI Imam Herawadi mengatakan sepanjang tahun ini pihaknya melakukan pengadaan senilai USD$287 juta untuk kebutuhan operasional Blok Mahakam.
"Itu pengadaan untuk TEPI saja, di luar kebutuhan pengadaan untuk pengeboran yang dilakukan oleh PHM tahun ini. Ada tiga poin penting mengenai kontrak pengadaan dalam peralihan," jelas Imam.
Yakni kontrak pengadaan yang sudah melebihi batas waktu akhir 2016, kontrak pengadaan yang akan berakhir 2017, dan kontrak pengadaan baru. Ihwal kontrak yang melebihi batas akhir 2016 dan akan berakhir 2017, TEPI akan mengkoordinasikan dengan PHM.
"Untuk keduanya, kami akan konfirmasi ke PHM apakah masih memerlukan pengadaan dan apakah mau meneruskan. Seluruh daftar pengadaan sudah kami sampaikan ke SKK Migas, kalau PHM sudah konfirmasi final, pengadaan akan dilakukan tahun ini," sambung Imam.
Sementara itu, Ketua Tim Transisi PHM Boyke Pardede mengatakan pihaknya akan berupaya untuk menjaga kelancaran rantai pasokan untuk menjaga laju produksi Blok Mahakam.
"Kami harap kegitan produksi bisa dimaintain dan ditingkatkan, sehingga tidak ada perubahan yang signifikan. Kami juga berharap agar teman-teman di TEPI bisa bergabung dengan kami. Jadi yang berubah hanya operatornya saja, kegiatan produksinya tidak," jelas Boyke.
Lebih lanjut, VP Authorization, Coordinator, Communication, and External Affairs TEPI Agus Suprijanto mengatakan dalam masa peralihan ini pihaknya aktif menginformasikan employment kepada PHM.
Saat ini ada sekitar 2.000 tenaga kerja tetap dan 1.400 tenaga kerja kontrak yang bekerja untuk TEPI. Keputusan untuk mempekerjakan seluruh karyawan TEPI mulai 2018 berada di tangan PHM.
"Nanti PHM yang akan meninjau ulang semua informasi yang akan kami berikan dan kami tawarkan pada Juni nanti," tutup Agus.