Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Tekstil di Nigeria Kembang Kempis

Pelaku industri tekstil di Nigeria gagal untuk membangun kembali pabrik di Kaduna yang dulunya merupakan pusat industri di Nigeria bagian Utara akibat tidak mendapat pinjaman dari negara.
JIBI
JIBI

Bisnis.com, KADUNA - Pelaku industri tekstil di Nigeria gagal untuk membangun kembali pabrik di Kaduna yang dulunya merupakan pusat industri di Nigeria bagian Utara akibat tidak mendapat pinjaman dari negara.

Repotnya birokrasi menjadi penyebab sulitnya mendapatkan pendanaan atau pinjaman. Parahnya lagi, industri tidak bisa mendapatkan bahan bakar untuk menghidupkan generator seiring dengan kelangkaan BBM akibat kilang-kilang yang terlantar.

"Kami tidak bisa mengoperasikan tanpa bensin. Bensin sangat mahal dan sangat langka," kata Talba Goni, salah satu pendiri pabrik tekstil di Kaduna, seperti dikutip Reuters, Rabu (15/2/2017).

Presiden Muhammadu Buhari berharap untuk bisa mempertahankan industri tekstil dan kulit di utara Nigeria dan menghentikan ketergantungannya pada ekspor minyak sehingga dapat memperluas wilayah ekonomi Nigeria. 

Namun, krisis pada pendapatan minyak telah membuat negara di Afrika barat menuju pada resesi dalam 25 tahun. Hal tersebut mempersulit negara tersebut mendapatkan pinjaman sehingga pabrik-pabrik kesulitan mencari sumber energi.  

Sebelumnya, telah ada beberapa investasi dari China dalam beberapa tahun terakhir untuk sektor industri tekstil dan kulit. Namun, kebanyakan pabrik telah tutup sejak hengkangnya investor pada1980-an dan 1990-an.

"Kami sedang menghadapi krisis. Jika kami bisa menghidupkan kembali oabrik tersebut, kami bisa memecahkan permasalahan pengangguran."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper