Bisnis.com, JAKARTA- Melambatnya angka pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV/2016) diyakini tidak mengubah tren positif PDB.
Optimisme tersebut didukung tetap tingginya harga komoditas, sehingga bisa mendongkrak pendapatan fiskal.
“(Namun) ancaman pemangkasan belanja pemerintah masih ada,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Selasa (7/2/2017).
Samuel Sekuritas Indomesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesi pada tahun ini lebih baik dibandingkan capaian tahun 2016.
“Pertumbuhan PDB diperkirakan membaik ke 5,2% YoY,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Selasa (7/2/2017).
Ke depan, ujarnya, konsistensi tren naik harga komoditas akan mendorong pertumbuhan ekspor, dan investasi, yang lebih cepat sehingga mendorong pertumbuhan PDB.
Pertumbuhan ekspor terjadi sejalan dengan penguatan harga komoditas yang drastis.
Sementara itu, ujarnya, pertumbuhan konsumsi rumah tangga diyakini juga membaik.
Seperti diketahui Badan Pusat Statistik kemarin mengumumkan pertumbuhan PDB Indonesia melambat di kuartal IV/2016 ke 4,94% YoY dari 5,02% YoY.
Sementara itu pertumbuhan ekonomi 2016 membaik ke 5,02% YoY dari 4,75% YoY.
Pertumbuhan ekonomi 2016:
Kuartal | PDB |
IV/2016 | 4,94 |
III/2016 | 5,02 |
II/2016 | 5,19 |
I/2016 | 4,91 |
Sumber: Bloomberg, 2017