Bisnis.com, JAKARTA—Gubenur Bank Indonesia Agus Martowardojo meyakini adanya perbaikan di sektor ekspor Indonesia pada 2017.
Hal ini karena adanya kenaikan harga-harga komoditi andalan ekspor Indonesia.
“Kita melihat harga-harga andalan ekspor Indonesia sudah ada perbaikan kalau kita mengikuti selama 4 sampai 5 tahun terakhir sejak 2012, 2013, 2014, 2015 gitu kan harga-harga komoditi andalan ekspor Indonesia semua mengalami penurunan. Tetapi disepanjang 2016 harga-harga komoditi andalan ekspor Indonesia ada kenaikan walaupun tidak tinggi tetapi menunjukkan sudah ada perbaikan,” ujar Agus di Gedung Kemenko PMK, Senin (6/2/2017).
Oleh karena itu, Agus berharap pada 2017 ini kenaikan ekspor akan lebih stabil sehingga dapat membantu ekonomi Indonesia.
Dalam kesempatan yang sama, Gubenur BI itu juga mengungkapkan optimismenya akan nasib ekonomi Indonesia di 2017. Optimisme itu muncul lantaran rilis BPS menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi pada 2016 mencapai angka 5,02% dibanding 2015 yang hanya sebesar 4,88%.
Gubenur BI Agus Martowardojo menilai capaian pada 2016 itu merupakan prestasi Indonesia ditengah ketidakjelasan ekonomi dunia.
“Full year 5,02% dan bahwa sebetulnya kita ada di 5 persen saja itu sudah baik. Kita ingat ditahun lalu 4,89% jadi kalau bisa naik 5 persen itu sudah baik, tapi kalau ini bisa 5,02 % sepanjang tahun ini adalah satu pencapaian yang baik,” ujarnya.
Oleh karena itu, dia optimis bahwa pertumbuhan ekonomi di 2017 akan tetap berada di kisaran 5 hingga 5,4%.
“Tetapi secara umum konsumsi, kita juga melihat ada perbaikan diekspor, kita juga lihat bahwa investasi dalam hal ini investasi pemerintah khususnya ketika pemerintah menyalurkan dana untuk pembangunan infrastruktur, ini berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi 5,02%. Nah kami dari Bank Indonesia masih memperkirakan di 2017 ini pertumbuhan ekonomi ada di Kisaran 5 sampai 5,4%,”tukasnya.
