Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SENTIMEN PASAR: TKDN Mobil Murah Dipertanyakan, PDB 2016 Diprediksi di Bawah Target

Validasi data mengenai tingkat kan dungan dalam negeri kendaraan hemat energi dan harga terjangkau atau low cost green car menimbulkan banyak pertanyaan, ka rena sampai saat ini pemerintah tidak per nah mempublikasikan data verifikasi itu. (Bisnis Indonesia)
Validasi data mengenai TKDN kendaraan LCGC menimbulkan banyak pertanyaan/Ilustrasi-Bisnis
Validasi data mengenai TKDN kendaraan LCGC menimbulkan banyak pertanyaan/Ilustrasi-Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah berita dari dalam maupun luar negeri menjadi perhatian pasar pada perdagangan hari ini, Senin (6/2/2017).

Berikut rinciannya:

TKDN. Validasi data mengenai tingkat kandungan dalam negeri kendaraan hemat energi dan harga terjangkau atau low cost green car menimbulkan banyak pertanyaan, karena sampai saat ini pemerintah tidak pernah mempublikasikan data verifikasi itu. (Bisnis Indonesia)

PDB di Bawah Target. Mayoritas ekonom dalam survei Bisnis memprediksi pertumbuhan ekonomi kuartal terakhir tahun lalu kembali melambat. Kendati demikian, secara keseluruhan (full year) 2016, ekonomi Indonesia meningkat dibandingkan dengan pencapaian tahun sebelumnya. (Bisnis Indonesia)

Sentimen IHSG. Selama dua pekan ke depan, sejumlah isu domestic akan membayangi pasar saham Indonesia. Isu yang paling kencang dan menyita perhatian adalah Pilkada DKI Jakarta, 15 Februari 2017. (Kontan)

Pajak Kepemilikan Tanah. Pemerintah akan menerapkan sistem pajak baru bagi kepemilikan tanah, meliputi pajak progresif, pajak keuntungan hasil transaksi (capital gain tax), dan pajak aset menganggur (unutilized asset tax) . Kebijakan ini antara lain ditujukan untuk meningkatkan produktivitas lahan, memberikan nilai tambah ekonomi pada lahan-lahan menganggur, membentuk harga tanah dan properti yang wajar, serta mendorong pemerataan. (Investor Daily)

Ekspansi Bank BUMN. Bisnis konsumer yang diyakini membaik dan kenaikan daya beli konsumen pada Tahun Ayam Api ini membuat bank-bank pelat merah sibuk menyiapkan strategi untuk menaikkan volume transaksi kartu kredit mereka. (Bisnis Indonesia) 

Suku Bunga Acuan. Bank Indonesia kembali menegaskan perubahan kebijakan monerternya ke depan dari bias longgar menjadi lebih berhati-hati. Perubahan ini dilakukan karena ruang pelonggaran moneter BI tahun ini makin sempit, seiring potensi inflasi di dalam negeri dan dinamika eksternal terutama di Amerika Serikat. (Kontan)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper