Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pos Indonesia Targetkan Omzet Pengiriman Barang Naik 40%

PT Pos Indonesia (Persero) menagetkan omzet jasa pengiriman barang dan dokumen tumbuh 40% pada tahun ini bila dibandingkan tahun lalu dengan memposisikan sebagai backbone atau tulang punggung e-commerce.
Keterangan foto: Direktur Utama Pos Indonesia Gilarsi W. Setijono (dua dari kanan) berfoto bersama Wali Kota Malang Mochamad Anton (tiga dari kanan)  berfoto bersama seusai Grand Launching Kerja Sama PT Pos dan PT Antam di Malang, Senin (6/2/2017). Pos Indonesia  menagetkan omzet jasa pengiriman barang dan dokumen tumbuh 40% pada tahun ini bila dibandingkan tahun lalu dengan memposisikan sebagai backbone atau tulang punggung e-commerce./Bisnis-Choirul Anam
Keterangan foto: Direktur Utama Pos Indonesia Gilarsi W. Setijono (dua dari kanan) berfoto bersama Wali Kota Malang Mochamad Anton (tiga dari kanan) berfoto bersama seusai Grand Launching Kerja Sama PT Pos dan PT Antam di Malang, Senin (6/2/2017). Pos Indonesia menagetkan omzet jasa pengiriman barang dan dokumen tumbuh 40% pada tahun ini bila dibandingkan tahun lalu dengan memposisikan sebagai backbone atau tulang punggung e-commerce./Bisnis-Choirul Anam

Bisnis.com, MALANG — PT Pos Indonesia (Persero) menagetkan omzet jasa pengiriman barang dan dokumen tumbuh 40% pada tahun ini bila dibandingkan tahun lalu dengan memposisikan sebagai backbone atau tulang punggung e-commerce.

Direktur Utama Pos Indonesia Gilarsi W. Setijono mengatakan pertumbuhan bisnis e-commerce perlu diantisipasi dengan berbenah diri sehingga lebih efisien dan diminati pelaku bisnis e-commerce.

“Kami selama ini sudah mampu menjadi market leader dalam jasa pengiriman barang dan dokumen dengan berhasil meraup omzet Rp4,9 triliun pada tahun lalu,” ujarnya di Malang, Senin (6/2/2017).

Dari omzet sebesar itu, dia memperkirakan, 65% disumbang kegiatan bisnis e-commerce.

Meski begitu, untuk mendukung bisnis e-commerce pihaknya harus terus berbenah. Dia mencontohkan pemberian layanan untuk bisnis online perorangan.

Biasanya bisnis online perorangan kendalanya adanya saling ketidakpercayaan antara pembeli dan penjualan. Pembeli ragu-ragu untuk mengirimkan uang ke pembeli karena khawatir ditipu dan lainnya, sedangkan penjual enggan mengirim barang terlebih dulu karena takut tidak dibayar.

Dalam situasi seperti itu, PT Pos bersedia menjadi semacam market place antara penjual dan pembeli. Dengan begitu, maka bisnis bisa lancar.

Karena itulah, nantinya PT Pos akan menyosialisasikan layanan tersebut kepada pelaku bisnis e-commerce maupun masyarakat. Intinya, mereka tidak perlu ragu untuk bertransaksi lewat mediasi dari PT Pos Indonesia.

Dia akui, meski sudah menjadi market leader dalam jasa pengiriman barang dan dokumen namun PT Pos perlu terus berbenah dalam hal kecepatan dan ketepatan layanan.

Dalam hal kecepatan layanan, yang perlu ditiru justru dari Gojek. Namun layanan Gojek sangat cepat, namun dari sisi biaya jauh lebih mahal daripada yang dipatok PT Pos.

Layanan dari PT Pos lebih lama karena harus pengumpulan barang serta verifikasi barang dokumen sebelum dikirim ke alamat.

Sistem tersebut perlu diperbaiki agar lebih cepat dan tepat sehingga menjadikan PT Pos Indonesia menjadi backbone dari bisnis e-commerce.

Tapi bila dibandingkan kompetitor, yakni usaha jasa pengiriman barang dan dokumen, dia yakinkan, PT Pos sudah unggul.

Hal itu terbukti dengan dimanfaatkan PT Pos Indonesia oleh perusahaan kompetitor dalam pengiriman barang dan dokumen. “Artinya kan itu pengakuan bahwa pelayanan cukup baik,” ujarnya.

Dengan makin baiknya layanan PT Pos, maka diharapkan usaha pengiriman barang dan dokumen bisa meningkat tajam. Apalagi di tengah menjamurnya usaha e-commerce.

Karena itulah, dia optimistis, target pertumbuhan omzet sebesar 40% pada tahun ini bisa terpenuhi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Choirul Anam
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper