Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IKM Berorientasi Ekspor, Impor Bahan Baku Dimudahkan

Pemerintah bakal memberikan fasilitas kemudahan impor bahan baku bagi pelaku industri kecil dan menengah yang berorientasi ekspor.
Ilustrasi aktivitas IKM/Antara
Ilustrasi aktivitas IKM/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah bakal memberikan fasilitas kemudahan impor bahan baku bagi pelaku industri kecil dan menengah yang berorientasi ekspor.

Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih mengatakan pemerintah tengah membangitkan gairah pelaku IKM, salah satunya melalui pemberian fasilitas berupa Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE).

“Tujuan KITE ini memberikan kemudahan bagi IKM dalam mengimpor bahan baku untuk proses produksi yang akan diekspor kembali sebagai produk jadi. IKM juga akan diberikan insentif berupa pembebasan bea cukai serta Pajak Pertambahan Nilai [PPN] dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah [PPnBM],” katanya seperti dikutip dari siaran pers, Minggu (29/1/2017).

Rencananya, Presiden Joko Widodo meluncurkan KITE IKM tersebut di Joglo Lencoh, Kecamatan Selo, Boyolali, Jawa Tengah, pada Senin (30/1/2017).

Dengan begitu, dia optimistis dengan kemudahan dan fasilitas yang diberikan untuk IKM akan meningkatkan jumlah IKM di Indonesia yang diperkirakan tumbuh sebanyak 166.000 unit atau naik 4,5% pada tahun ini dibandingkan 2015 dan telah menyerap tenaga kerja sebanyak 350.000 orang.

Ketua Bidang UKM, Wanita Pengusaha, Wanita Pekerja, Gender dan Sosial Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Nina Tursinah mengatakan kendala bagi pelaku kecil dan menengah adalah kebutuhan bahan baku yang harus diimpor seringkali tidak besar sehingga membuat biaya impor tinggi.

“Pengusaha tidak mungkin stok banyak. Namun, impor sedikit tidak bisa. Pemerintah harus sediakan fasilitas. Misal lewat BUMN untuk menyediakan bahan baku bagi pengusaha orientasi ekspor sehingga dia tidak harus impor sendiri,” ujarnya saat dihubungi Bisnis.com pada Minggu (29/1/2017).

Dengan adanya kemudahan, lanjutnya, Nina meminta pemerintah juga mengawasi bahwa barang yang diimpor memang murni dari kebutuhan pelaku usaha kecil dan menengah sehingga tidak memunculkan kecurangan dari kalangan perusahaan besar.

Menurutnya, beberapa jenis industri yang banyak membutuhkan komponen impor dengan orientasi ekspor, antara lain fesyen, makanan dan minuman, elektronika, kerajinan tangan, furnitur, dan lainnya.

=Berdasarkan data Kementerian Perindustrian nilai ekspor industri kecil dan menengah pada periode Januari-November 2016 mencapai US$24,7 miliar atau memberikan kontribusi 24,8% terhadap total ekspor industri nonmigas.

Di samping itu, data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah mencatat nilai ekspor produk industri kecil dan menengah hanya sekitar US$23 miliar pada 2015 dengan kontribusi 16% dari total ekspor nonmigas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper