Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kuala Tanjung Tetap Akan Jadi Hub

Kementerian Perhubungan tetap berkomitmen mendorong percepatan pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung menjadi hub internasional dalam beberapa tahun ke depan.
Pelabuhan Kuala Tanjung/bumn.go.id
Pelabuhan Kuala Tanjung/bumn.go.id

Bisnis.com, JAKARTA--Kementerian Perhubungan tetap berkomitmen mendorong percepatan pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung menjadi hub internasional dalam beberapa tahun ke depan.

Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) A. Tonny Budiono mengatakan Menhub sudah menegaskan status Pelabuhan Tanjung Priok sebagai hub hanya sementara, sebelum pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung rampung.

"Kalau sudah selesai, Kuala Tanjung bisa jadi hub," ujar Dirjen, Kamis (26/1).

Sebelumnya, Menhub mengeluarkan Rencana Induk Pelabuhan Nasional (RIPN) melalui Keputusan Menteri Perhubungan No. KP 901 Tahun 2016 tentang Rencana Induk Pelabuhan Nasional yang telah ditandatangani pada 30 Desember 2016.

Keputusan tersebut menjelaskan kebijakan pemerintah yang menetapkan fungsi Pelabuhan Tanjung Priok bersama dengan Pelabuhan Patimban secara komplementer sebagai pelabuhan hub internasional petikemas.

Sementara itu, Kuala Tanjung sebagai pelabuhan hub internasional petikemas dinilai tidak tepat karena alasan biaya transportasi peti kemas ke sana.

Meluruskan hal tersebut, Direktur Kepelabuhanan Mauritz H.M. Sibarani menjelaskan penetapan Pelabuhan Tanjung Priok sebagai hub merupakan solusi jangka pendek. Kemenhub melihat penetapan ini dari berbagai aspek.

Salah satu aspek adalah kesiapan kargo. Dia menuturkan kargo sudah ada karena mayoritas kargo ekspor dan impor Indonesia yang dimuat dalam peti kemas ada di Pelabuhan Tanjung Priok.

"Dari 6 juta TEUs kargo di Priok saat ini, sekitar 3 juta TEUs merupakan kargo ekspor impor," ujarnya. Dibandingkan dengan Pelabuhan Kuala Tanjung, kargonya nol karena pembangunannya belum selesai.

Dari sisi infrastruktur, Kuala Tanjung butuh waktu untuk penyelesaian. Saat ini, Pelindo I sedang menuntaskan Tahap I yakni terminal multiguna atau multipurpose. Mauritz memperkirakan 10 tahun dermaga Kuala Tanjung mungkin masih 1-2 Km.

Kemudian dari kesiapan sistem pelayaran, Pelabuhan Tanjung Priok memang sudah banyak melakukan transshipment atau alih muat domestik. Rute kapal domestik yang bergerak dari timur dan ke barat atau sebaliknya banyak melewati Tanjung Priok. Dari sisi pelayaran global, dia mengatakan Tanjung Priok juga lebih dikenal dibandingkan dengan Kuala Tanjung yang belum di bangun.

Kemudian secara sistem informasi dan teknologi, Pelabuhan Tanjung Priok sudah terhubung dengan Inaportnet, integrated billing system, INSW dan layanan perbankan lainnya. Selain itu, daerah industri di pulau Jawa sudah tersedia untuk mendukung Tanjung Priok menjadi hub.

"Apapun pelabuhannya yang utama adalah kargonya," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper