Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KABAR GLOBAL: Pidato May Tingkatkan Kekhawatiran Hard Brexit, CPO Siap Tembus Level Puncak

Perdana Menteri Inggris Theresa May menyatakan tidak akan setengah-setengah dalam melaksanakan proses keluar dari Uni Eropa. Pernyataan tersebut meningkatkan kekhawatiran pasar akan terjadinya hard Brexit. (Bisnis Indonesia)
PM Inggris Theresa May./.Istimewa
PM Inggris Theresa May./.Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA– Sejumlah berita di kancah dunia menjadi perhatian pasar pada perdagangan hari ini, Rabu (18/1/2017).

Salah satu kabar dari internasional adalah terkait pidato Perdana Menteri Inggris, dikaitkan dengan kelanjutan langkah brexit.

Pidato PM Inggris

Perdana Menteri Inggris Theresa May menyatakan tidak akan setengah-setengah dalam melaksanakan proses keluar dari Uni Eropa. Pernyataan tersebut meningkatkan kekhawatiran pasar akan terjadinya ‘Hard Brexit’. (Bisnis Indonesia)

Harga Minyak. Minyak Brent melemah 39 sen atau 0,7% ke level US$55,47 per barel pada perdagangan Selasa, (17/1/2017), setelah investor mencari tanda-tanda kepatuhan OPEC dan produsen lain dengan kesepakatan pengurangan produksi. Adapun minyak WTI naik 11 sen ke posisi US$52,48 per barel. (Bisnis.com)

Dolar AS. Indeks dolar AS ditutup melemah 0,84% atau 0,85 poin di posisi 100,33. (Bisnis.com)

Bursa Global. Indeks Stoxx Europe 600 ditutup melemah 0,15% atau 0,55 poin ke level 362,42 setelah pidato Perdana Menteri Inggris Theresa May. Adapun indeks Indeks Dow Jones ditutup melemah 58,96 poin atau 0,3% ke level 19.826,77, sedangkan indeks Standard & Poor’s 500 kehilangan 6,75% atau 0,3% ke posisi 2.267,89. (Bisnis.com)

Harga CPO. Harga minyak kelapa sawit atau CPO diperkirakan mencapai puncaknya pada Februari 2017 di level 3.400 ringgit per ton, seiring dengan masalah cuaca yang membatasi pasokan. Namun, nilai jual diprediksi melambat pada semester kedua akibat pulihnya suplai. (Bisnis Indonesia)

Xi Jinping. Presiden Tiongkok Xi Jinping memanfaatkan debut pidatonya dalam gelaran tahunan World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss, Selasa (17/1) untuk menegaskan bahwa globalisasi tidak dapat ditinggalkan sekalipun marak gelombang populis di dunia Barat sepanjang tahun lalu. (Investor Daily)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper