Astindo membidik kenaikan transaksi 25% menjadi sekitar Rp175 miliar hingga Rp200 miliar dibandingkan volume penjualan dalam pameran perjalanan wisata Astindo Fair tahun ini.
Astindo Fair yang ketujuh ini digelar secara serentak di dua kota, Jakarta dan Surabaya, pada 24-26 Maret 2017.
“Kami membidik pertumbuhan transaksi penjualan tiket dan paket wisata sekitar 25% seiring dengan perluasan pameran pada Astindo Fair di Jakarta,” kata Ketua Astindo Elly Hutabarat dalam jumpa pers, Kamis (12/1).
Dia mengatakan optimisme tersebut lantaran melihat perkembangan industri pariwisata yang cukup pesat dibandingkan ketika pertama kali menggelar acara serupa pada 2011 lalu. Hal ini tampak dari destinasi yang kian beragam, objek pariwisata dan sarana pendukung, pertumbuhan hotel dan resor, cruise line dan lain-lain yang membuat minat berwisata semakin tinggi.
Dyah Permatasari, Head of Public Relations Astindo, menambahkan dalam pameran yang bersifat consumer fair kali ini, pengunjung dapat membeli tiket dan paket wisata domestik dan ke luar negeri dalam harga yang lebih hemat.
“Dua tahun terakhir ini kami lebih intensif untuk menjual wisata ke berbagai destinasi di Indonesia. Kali ini target kami perbandingannya 50:50 antara wisata domestik dan outbound yang terjual,” imbuhnya.
Astindo Fair akan diikuti 150 peserta terdiri dari 60 travel agent, 13 maskapai penerbangan internasional dan domestik, 17 badan promosi pariwisata pariwisata, jaringan hotel domestik dan internasional, atraksi pariwisata dan dan industri pendukung lainnya.
Event ini juga didukung oleh KEmenterian Perhubungan, Kementerian Pariwisata, Asita Jakarta serta mitra perbankan dan asuransi serta berbagai industry pendukung lainnya.
Penyelenggara membidik 150 orang pengunjung selama tiga hari penyelenggaraan Astindo Fair di Jakarta. Tahun lalu, tercatat sebanyak 105 orang pengunjung dengan capaian transaksi penjualan Rp160 miliar.