Bisnis.com, JAKARTA- Data Asosiasi Semen Indonesia (ASI) menyatakan penjualan semen sepanjang 2016 sebanyak 62 juta ton atau stagnan dibanding volume penjualan 2015 yang sebanyak 61,98 juta ton.
Kinerja tersebut seiring dengan penurunan konsumsi semen di Pulau Jawa sebagai pasar terbesar di Indonesia (lebih dari 50%) yang turun 2% menjadi 33,75 juta ton.
Penurunan konsumsi semen di Jawa, mengurangi dampak kenaikan konsumsi di wilayah lain yaitu konsumsi semen di Sumatera +4,2%, Sulawesi +13,2%, Papua dan Maluku +6%, Bali dan Nusa Tenggara +1%. Sedangkan Kalimantan –12,3%.
Menurut ASI, ekspansi pada industri semen mendorong kapasitas produksi semen Indonesia mencapai 100 juta ton pada awal 2017.
Perbandingan antara permintaan dan kapasitas produksi menunjukkan kelebihan pasok sekitar 40% dari total kapasitas nasional.
“Sementara itu kelebihan pasok yang wajar sekitar 20%,” tulis HP Financial dalam risetnya yang diterima hari ini, Kamis (12/1/2017).
Konsumsi semen domestik pada tahun ini diperkirakan meningkat mencapai 84,96 juta ton, ditopang pembangunan proyek-proyek infrastruktur.
Investasi pada industri semen di Indonesia mencapai Rp15 triliun sepanjang tahun 2016.