Bisnis.com, KUPANG - PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Kupang, mulai Rabu (11/1/2017), membuka kembali penyeberangan ke empat lintasan di provinsi berbasis kepulauan itu, setelah terhenti hampir sepekan akibat cuaca buruk.
"Hari ini kita buka pelayaran Kupang-Hansisi, Kupang-Rote (PP), Larantuka-Kupang dan Kalabahi-Kupang. Lintasan lain belum bisa dibuka karena terkendala cuaca," kata Manager ASDP Kupang, Arnoldus Yansen, di Kupang, Rabu.
Menurutnya, cuaca di wilayah perairan NTT selalu berubah-ubah sehingga membuat pihaknya tidak bisa memaksakan pelayaran. "Sampai sekarang ada beberapa rute penyeberangan seperti Kupang-Sabu dan Kupang-Waingapu masih ditutup," katanya.
PT ASDP Kupang saat ini mengoperasikan delapan kapal feri, dengan melayani 18 rute penyeberangan di wilayah itu.
Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi El Tari Kupang mengingatkan masyarakat, termasuk operator transportasi laut di NTT harus mewaspadai angin kencang yang mencapai 25 knot dan gelombang laut dengan ketinggian hingga 2,0 meter di perairan NTT.
"Tinggi gelombang laut di perairan NTT mencapai 2 meter di Selat Sape dan perairan selatan Kupang serta Pulau Rote," kata Prakirawan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meterologi EL Tari Kupang, Sti Nenot'ek.
Selain itu, tinggi gelombang 2,5 meter juga terjadi di Selat Sumba, Laut Sawu, perairan selatan Pulau Sumba dan laut Timor selatan NTT, dan tinggi gelombang tiga meter di Samudera Hindia Selatan Nusa Tenggara Timur.
Menurutnya, kondisi sinoptik umumnya berawan, arah angin bertiup dari barat daya-barat laut dengan kecepatan dua sampai lima skala beaufort di Selat Sumba.
Dia menjelaskan prakiraan gelombang tinggi akan berlangsung di perairan Utara Flores, Selat Sumba, perairan Selatan Pulau Sumba, Laut Sawu, Samudera Hindia di Selatan NTT, perairan Selatan Kupang, Pulau Rote dan Laut Timor Selatan (TTS). Menurutnya, prakiraan angin kencang dan gelombang tinggi ini akan berlangsung hingga 12 Januari 2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
