Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

2017, Kementan Targetkan Tidak Impor Jagung untuk Pabrik Pakan

Kementerian Pertanian menargetkan pabrik pakan ternak tidak lagi mengimpor kebutuhan jagungnya pada tahun ini.
Ilustrasi petani tengah panen jagung./Bisnis.com-Hendri T. Asworo
Ilustrasi petani tengah panen jagung./Bisnis.com-Hendri T. Asworo

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian menargetkan pabrik pakan ternak tidak lagi mengimpor kebutuhan jagungnya pada tahun ini. Kebutuhan jagung sebagai bahan baku pakan ternak akan ditopang dari penambahan luas tanam jagung sebesar 2 juta ha.

Selain itu, Kementan menyebut pemerintah dan pelaku usaha pakan ternak akan melakukan kerjasama penyerapan dan pembelian hasil panen jagung petani oleh pabrik. Dengan upaya ini, diharapkan tahun ini pabrik pakan tidak lagi membutuhkan jagung impor.

“Jangung untuk bahan pakan ternak merupakan komponen terbesar yang dibutuhkan oleh pabrik pakan skala besar, peternak ayam mandiri, dan pabrik skala UMKM. Dari upaya pengendalian impor dan program pengembangan jagung, impor sudah menurun signifikan,” ungkap keterangan resmi yang dipublikasikan Kementan, Rabu (4/1).

Adapun, perusahaan produsen pakan ternak yang tergabung dalam Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) memprediksi produksi pakan pada tahun ini mencapai 18,5 juta ton, sehingga dibutuhkan jagung sebagai bahan baku sebanyak 9,25 juta ton.

Selain itu, ada pula kebutuhan jagung peternak yang melakukan self mixing sebesar 3,6 juta ton pada tahun ini, atau sekitar 300.000 ton per bulan. Jika diakumulasi, kebutuhan jagung sebagai bahan pakan ternak untuk tahun ini mencapai 12,85 juta ton.

Oleh karena itu, pabrik pakan dan peternak unggas mandiri membutuhkan sedikitnya 1,1 juta ton jagung per bulan. September 2015 lalu, Menteri Pertanian Amran Sulaiman telah menandatangani MoU dengan produsen pakan untuk dapat menyerap produksi jagung nasional.

Kesepakatan itu pun melibatkan Kepala Dinas ertanian dari 33 provinsi. Dengan MoU tersebut, pemerintah mengarahkan pabrik-pabrik pakan untuk menyerap jagung yang lokasi panennya dekat dengan lokasi pabrik.

Kementan mencatat impor jagung pada 2016 untuk pakan ternak, menurun signifikan. Pada 2016, impor jagung tercatat sebesar 884.679 ton, jauh di bawah impor tahun sebelumnya yaitu 3,07 juta ton.

Sebagai catatan, penghentian impor jagung oleh Menteri Pertanian Amran Sulaiman tidak serta-merta  mengerek serapan jagung lokal. Pabrik pakan justru beralih mengimpor gandum untuk menyubtitusi kebutuhan bahan baku pabrik pakan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), impor gandum untuk pakan ternak selama periode Januari-Juni 2016 lalu yaitu 1,5 juta ton, jauh lebih tinggi dari impor periode sama tahun sebelumnya yaitu hanya 1.730 ton.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper