Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan mulai melakukan investigasi terhadap manajemen Citilink Indonesia pada pekan ini karena diduga tidak menjalankan prosedur keselamatan dan keamanan penerbangan sebagaimana mestinya.
Kepala Bagian Kerjasama dan Humas Direktorat Perhubungan Udara Kemenhub Agoes Soebagio mengatakan Kemenhub mulai mengambil keterangan dari pihak-pihak yang terkait, khususnya manajemen Citilink.
“Hari ini [kemarin], manajemen Citilink dari bagian safety sudah datang, dan memberikan penjelasan terkait kasus pilot yang mabuk. Namun, untuk isi penjelasannya belum dapat dibeberkan,” katanya di Jakarta, Selasa (3/1/2017).
Agoes menuturkan pihaknya belum dapat memastikan kapan hasil investigasi tersebut dapat diumumkan. Pasalnya, proses investigasi masih panjang, dan keterangan dari berbagai pihak juga masih terus dikumpulkan.
Namun demikian, tidak menutup kemungkinan Citilink akan mendapatkan sanksi apabila terbukti lalai dalam menjalankan prosedur, sehingga mengancam keamanan dan keselamatan penerbangan.
Sementara itu, Vice President Corporate Communication PT Citilink Indonesia Benny S. Butarbutar mengatakan Citilink siap mendukung investigasi tersebut. Menurutnya, investigasi tersebut bertujuan untuk melakukan suatu perbaikan.
“Kami menerimanya dengan tangan terbuka, dan Kemenhub juga paham akan kondisi industri penerbangan nasional yang harus dijaga. Selaku regulator, kepentingannya itu adalah untuk kepentingan publik,” tuturnya.
Seperti diketahui, jadwal penerbangan Citilink QG800 rute Surabaya-Jakarta pada 28 Desember 2016 mengalami keterlambatan (delay) hingga 65 menit akibat kapten pilot yang bersikap tidak profesional ketika akan menerbangkan pesawat.
Kapten pilot TP tersebut juga dikabarkan sempat melantur ketika menyampaikan informasi menjelang keberangkatan pesawat. Bahkan, kondisi melantur itu sudah terlihat ketika pilot melewati metal detector di Bandara Juanda Surabaya.
Akibat kasus tersebut, sejumlah pejabat eksekutif Citilink Indonesia memilih mengundurkan diri dari jabatannya antara lain Direktur Utama Citilink Indonesia Albert Burhan dan Direktur Operasional Hadinoto Soedigno.
Keterangan pengunduran diri tersebut nantinya akan disampaikan secara tertulis kepada para pemegang saham. Dengan demikian, pengunduran diri para pejabat Citilink tersebut masih belum final.
Menurut Albert, dirinya merasa paling bertanggung jawab atas kejadian pilot yang bersikap ceroboh dan tidak profesional tersebut, sehingga berpotensi membahayakan keamanan dan keselamatan penumpang.
“Melihat perkembangan semua ini dan dampak yang telah diberikan kepada Citilink, secara personal saya merasa bertanggung jawab, jadi saya mengajukan pengunduran diri dari Citilink,” ujarnya.
KASUS PILOT MABUK: Investigasi Manajemen Citilink Dimulai
Kementerian Perhubungan mulai melakukan investigasi terhadap manajemen Citilink Indonesia pada pekan ini karena diduga tidak menjalankan prosedur keselamatan dan keamanan penerbangan sebagaimana mestinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Ringkang Gumiwang
Editor : Yusuf Waluyo Jati
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
3 jam yang lalu
Nasib Cuan Para Pemegang Saham BUMI Miliaran Lembar
3 jam yang lalu