Bisnis.com, MATARAM - Laju inflasi tahun kalender Desember 2017 Nusa Tenggara Barat tercatat sebesar 2,61% lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 3,41%.
Kepala Badan Pusat Statistik Endang Tri Wahyuningsih mengingatkan untuk mewaspadai kemungkinan adanya tekanan inflasi pada awal tahun ini, terutama yang disebabkan oleh harga cabai rawit.
"Harga cabai rawit perlu diwaspadai dan perlu antisipasi oleh pihak-pihak terkait," ujar Endang di Mataram, Selasa (3/1/2017).
Inflasi NTB mampu ditahan di bawah target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang menargetkan pada angka 4+1%. Pada Desember 2016, NTB mengalami inflasi sebesar 0,63%. Angka ini berada di atas inflasi nasional yang tercatat sebesar 0,42%.
Untuk wilayah Kota Mataram mengalami inflasi sebesar 0,75% dan Kota Bima mengalami inflasi sebesar 0,26%. Komoditas terbesar penyumbang inflasi adalah beras, kue kering berminyak, bawang merah, cabai rawit, tongkol/ambu-ambu, bandeng/bolu, daging ayam ras, tongkol pindang, pisang dan sawi hijau.