Bisnis.com, DENPASAR - Pemerintah Kota Denpasar meraih penghargaan Kota Layak Anak peringkat Nindya dalam hasil evaluasi 2016. Keberadaan Puskesmas Ramah Anak di Denpasar menjadi salah satu indikator Kota Layak Anak, salah satunya yang berada di Puskesmas II Denpasar Barat.
Bagaimana Puskesmas Ramah Anak?
Kepala Puskesmas II Denpasar Barat dokter Lanawati menjelaskan hampir seluruh puskesmas di Kota Denpasar, yakni berjumlah 11 puskesmas, telah menerapkan Puskesmas Ramah Anak. Puskesmas II Denpasar Barat telah menjadi ramah anak sejak 2015.
Seperti namanya, Puskesmas Ramah Anak pun memfokuskan sejumlah programnya untuk memenuhi hak dan kebutuhan anak. Diantaranya, program deteksi tumbuh kembang anak dengan menyisir ke 47 sekolah yang terdiri dari Paud dan TK. Deteksi tumbuh kembang ini dilakukan untuk mengetahui sejak dini jika ada gangguan tumbuh kembang seperti kelainan pada mata, buta warna, kemampuan motorik halus, hingga kesehatan gigi. Apalagi, sakit gigi mendominasi alasan absen di sekolah.
Selain itu, Puskesmas II Denpasar Barat juga menyediakan poli khusus anak sehat dan poli khusus anak sakit, pojok ASI, pengawasan gizi anak, dan bekerja sama dengan P2TPA ikut serta dalam penanggulangan kekerasan anak berbasis masyarakat.
Puskesmas Ramah Anak tidak hanya diaplikasikan melalui sejumlah program, tetapi juga diaplikasikan dalam desain interior puskesmas. Puskesmas II Denpasar Barat menyediakan taman bermain dan bacaan. Di ruang ini, anak-anak bebas bermain dan membaca sejumlah buku yang tersedia di dalam ruangan yang dibiayai oleh APBD.
Ruang imunisasi juga didesain dengan ragam warna dan pernak pernik sehingga menjadi daya tarik bagi anak. Adapula taman bermain di luar ruangan yang merupakan CSR BPD.
"Banyak anak yang memanfaatkan fasilitas ini. Ramai. Interior yang ramai dan warna warni juga membuat anak tidak takut ketika ke puskesmas," tuturnya ketika berkeliling ke Puskesmas II Denpasar Barat dalam Media Trip Kota Layak Anak di Denpasar, Rabu (28/12/2016).