Bisnis.com, JAKARTA—Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia berharap pemerintah segera memperbaiki jembatan Cisomang, Jawa Barat di ruas tol Pubaleunyi agar dapat dilewati angkutan barang truk karena pengusaha truk dapat merugi.
Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Bidang Distribusi dan Logistik Kyatmaja Lookman mengatakan biaya operasional angkutan barang truk dipastikan akan terdongkrak karena waktu bertambah akibat jembatan Cisomang tidak bisa dilalui truk.
Tidak hanya itu, dia mengatakan pertambahan waktu tempuh juga membuat utilisasi truk-truk yang mengangkut barang menjadi lebih rendah dibandingkan saat jembatan Cisomang bisa dilalui oleh angkutan barang.
“Pasti naik [Biaya operasional] dikarenakan waktu tempuh yang tambah panjang,” kata Kyatmaja, Jakarta, Senin (26/12/2016).
Saat ini, dia mengatakan perjalanan angkutan barang berbasis jalan raya berupa truk rute Jakarta-Bandung bisa menjadi sekitar 5-8 jam dari 3-5 jam akibat tidak bisa dilaluinya jembatan Cisomang. Waktu tempuh, dia menambahkan bahkan bisa lebih lama lagi jika jalan non-tol macet.
Dia menuturkan, waktu tempuh yang lebih lama juga membuat jumlah perjalanan angkutan barang berbasis jalan raya truk lebih sedikit dari biasanya. Dia mengungkapkan, utilisasi truk-truk di rute tersebut bisa turun hingga 50%.
“Yang dulu bisa dua trip, mungkin sekarang satu trip. Yang dulu satu trip sehari, [Saat ini] bisa-bisa butuh waktu lebih lama,” katanya.
Kondisi tersebut, dia menuturkan membuat para pengusaha angkutan barang akan mencoba melakukan negosiasi harga dengan pemilik barang meskipun biasanya hal tersebut tidak bisa lantaran harga sudah tertera dalam kontrak.
Selain berusaha melakukan negosiasi harga, dia mengatakan para pelaku usaha truk juga berharap para pemilik barang menurunkan barang-barangnya dengan cepat. Dia berharap truk-truk pengangkut barang tidak dibiarkan menunggu lama untuk proses bongkar barang.
Dia mengingatkan, saat ini produktivitas angkutan barang truk secara keseluruhan hanya 65% akibat waktu bongkar, macet, dan sebagainya.