Bisnis.com,JAKARTA- DBS Group Research melansir analisis terpilihinya Donald Trump dan pengaruhnya terhadap masa depan perekonomian global selama 2017 atau yang jamak disebut Trumponomic.
Dalam rilis yang diterima Sabtu (24/12/2016), tim riset DBS menyatakan terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat menimbulkan kejutan terhadap perekonomian global. Dengan sentimen nasionalisme, Trump diperkirakan akan membawa perekonomian AS menjadi lebih protektif.
“Bagi negara-negara Asia kebijakan Trump berpotensi memperlemah nilai tukar sehingga meningkatkan risiko eksternal,” ujar DBS Group Research dalam rilis tersebut.
Trump diyakini bakal melakukan ekspansi fiskal berupa pemotongan pajak dan meningkatkan anggaran infrastruktur sementara nasionalisme ekonomi ditunjukkan dengan megutamakan produk-produk dalam negeri serta meningkatkan tarif masuk barang impor.
Kebijakan tersebut, jika berhasil memulihkan perekonomian AS dengan beberapa indikator pada 2017 seperti PDB tumbuh 2,7%, pengangguran berkurang 4,3%, dan pertumbuhan konsumsi minimal 2,7%.
Alhasil, negara-negara Asia perlu memperhatikan beberapa hal yang meliputi peluang ekspor akibat pelemahan kurs, potensi valuasi saham seiring kenaikan bursa saham AS, harga komoditas untuk infrastruktur meningkat.
DBS Group Research pun menilai ada beberapa risiko geopolitik yang bakal timbul di masa mendatang selama kepemimpinan Trum seperti ketidakpastian kebijakan sang presiden, kemudian pemilu di Eropa yang bisa memunculkan fenomena british exit (brexit) yang baru, serta ketidakpastian hubungan AS-China.