Bisnis.com, DENPASAR--Tren bisnis multi level marketing atau MLM pada tahun mendatang akan bergeser dari konvensional atau off line ke online seiring pesatnya pengguna gawai.
President Direktur K-Link Indonesia Dato' DR H MD Radzi Saleh memperkirakan pada 2020 mendatang bisnis online akan menguasai bisnis perdagangan dunia. Hal ini tentu tak berlebihan sebab keberadaan internet dan smartphone makin banyak dan ratusan juta orang sudah menjadi pengguna internet melalui gawai.
"Untuk menggarap market anak muda maka kita harus masuk ke bisnis online, semua bisa dilakukan dari ujung jari," jelasnya di Denpasar dikutip dari siaran pers, Selasa (20/12/2016).
Dia menuturkan K-Link sudah melakukan persiapan untuk ikut terjun aktif dalam industri online MLM. Pasalnya, diperkirakan pada tahun depan kondisinya sudah berubah bisnis online komposisinya mungkin mendekati angka 50:50.
"Kita sudah menyiapkan teknologi tersebut sehingga K-Link tak tertinggal dalam bisnis dunia maya,” paparnya.
Sementara itu, terkait perkembangan bisnis MLM di Indonesia, menyebabkan sektor bisnis ini menjadi ladang kejahatan dibuktikan dengan banyaknya pelaku penipuan bekedok MLM yang sudah tertangkap dan dijebloskan penjara. Namun bisnis seperti ini bagai bisnis narkoba yang susah untuk diberantas.
“Bisnis tipu-tipu berkedok multi level marketing seperti bisnis narkoba. Banyak pelaku kejahatan ini sudah ditangkap namun keberadaan money game tetep ada," tuturnya.
Sebelum ditindak oleh pemerintah biasanya bisnis seperti ini sudah memakan banyak korban. Masyarakat yang memiliki pola pikir pragmatis dan tergiur dengan iming-iming untung besar dalam waktu singkat dipastikan akan menjadi korban. Dia mengingatkan untuk memilih bisnis yang memiliki legalitas dan sistem marketing yang jelas.
Untuk memilih perusahaan MLM seharusnya kita tak terjebak dengan bisnis yang memberi untung diluar kewajaran dengan investasi besar. Perusahaan MLM harus juga memiliki produk yang diperjual belikan.
"Anda tak perlu investasi puluhan juta untuk berbisnis di industri MLM dan berpenghasilan besar. Asalkan anda komit dan konsisten menjalankan dengan sistem kerja yang jelas maka anda pun bisa kaya," imbuhnya.
Sebelumnya Ketua Umum Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI) Ir H Djoko Komara menyatakanpengungkaapan dan pidana terhadap penipuan investasi berkedok MLM.
Diakuinya triliunan rupiah terserap hanya dalam jangka waktu singkat. Pihak APLI pun berupaya mengawasi bisnis bodong ini.
"Banyak kasus yang sudah terungkap, bahkan pelakunya sudah ditangkap dan dihukum," pungkasnya.
Bisnis.com, DENPASAR--Tren bisnis multi level marketing atau MLM pada tahun mendatang akan bergeser dari konvensional atau off line ke online seiring pesatnya pengguna gawai.
President Direktur K-Link Indonesia Dato' DR H MD Radzi Saleh memperkirakan pada 2020 mendatang bisnis online akan menguasai bisnis perdagangan dunia. Hal ini tentu tak berlebihan sebab keberadaan internet dan smartphone makin banyak dan ratusan juta orang sudah menjadi pengguna internet melalui gawai.
"Untuk menggarap market anak muda maka kita harus masuk ke bisnis online, semua bisa dilakukan dari ujung jari," jelasnya di Denpasar dikutip dari siaran pers, Selasa (20/12/2016).
Dia menuturkan K-Link sudah melakukan persiapan untuk ikut terjun aktif dalam industri online MLM. Pasalnya, diperkirakan pada tahun depan kondisinya sudah berubah bisnis online komposisinya mungkin mendekati angka 50:50.
"Kita sudah menyiapkan teknologi tersebut sehingga K-Link tak tertinggal dalam bisnis dunia maya,” paparnya.
Sementara itu, terkait perkembangan bisnis MLM di Indonesia, menyebabkan sektor bisnis ini menjadi ladang kejahatan dibuktikan dengan banyaknya pelaku penipuan bekedok MLM yang sudah tertangkap dan dijebloskan penjara. Namun bisnis seperti ini bagai bisnis narkoba yang susah untuk diberantas.
“Bisnis tipu-tipu berkedok multi level marketing seperti bisnis narkoba. Banyak pelaku kejahatan ini sudah ditangkap namun keberadaan money game tetep ada," tuturnya.
Sebelum ditindak oleh pemerintah biasanya bisnis seperti ini sudah memakan banyak korban. Masyarakat yang memiliki pola pikir pragmatis dan tergiur dengan iming-iming untung besar dalam waktu singkat dipastikan akan menjadi korban. Dia mengingatkan untuk memilih bisnis yang memiliki legalitas dan sistem marketing yang jelas. Untuk memilih perusahaan MLM seharusnya kita tak terjebak dengan bisnis yang memberi untung diluar kewajaran dengan investasi besar. Perusahaan MLM harus juga memiliki produk yang diperjual belikan.
"Anda tak perlu investasi puluhan juta untuk berbisnis di industri MLM dan berpenghasilan besar. Asalkan anda komit dan konsisten menjalankan dengan sistem kerja yang jelas maka anda pun bisa kaya," imbuhnya.
Sebelumnya Ketua Umum Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI) Ir H Djoko Komara menyatakanpengungkaapan dan pidana terhadap penipuan investasi berkedok MLM. Diakuinya triliunan rupiah terserap hanya dalam jangka waktu singkat. Pihak APLI pun berupaya mengawasi bisnis bodong ini.
"Banyak kasus yang sudah terungkap, bahkan pelakunya sudah ditangkap dan dihukum," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google
News dan WA Channel