Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bappenas Soroti Koordinasi Sinergi Program K/L

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Bappenas menyoroti perlunya koordinasi sinergi perencanaan dan pemantauan program kementerian/lembaga sehingga menghasilkan belanja pemerintah yang berkualitas.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang P.S Brodjonegoro. /Antara
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang P.S Brodjonegoro. /Antara

Bisnis.com, Jakarta—Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Bappenas menyoroti perlunya koordinasi sinergi perencanaan dan pemantauan program kementerian/lembaga sehingga menghasilkan belanja pemerintah yang berkualitas.

Deputi Kementerian PPN/Bappenas  Bidang Pemantauan, Evaluasi, dan Pengendalian Pembangunan Roni Dwi Susanto menuturkan masih ada beberapa k/l yang penyerapan anggaran dan pembangunan fisik lebih rendah dari 20% dari target yang di tetapkan oleh masing-masing k/l.

Bappenas mencatatkan laporan kinerja pemerintah pusat 2015 baru mencapai pencapaian kinerja sekitar 51,35% dari 284 indikator kerja yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.

“Kami punya tugas review RPJMN, Pak menteri minta April selesai sehingga bisa tahu hasilnya melalui Menteri Keuangan, laporan kinerja pemerintah pusat, dari lampiran laoran keuangan pemerintah pusat, kemudian laporannya laporan kinerja diaudit oleh BPKP,” jelasnya, di Jakarta, Selasa (13/12/2016).

Hal itu disebabkan oleh belum ada keselarasan antara RPJMN dengan rencana strategis kementerian/lembaga dan laporan kinerja yang disusun. Selain itu, anggaran belum fokus pada pencapaian sasaran strategis, dan adanya kelemahan k/l dalam menetapkan indikator kerja utama.

Di sisi lain, kinerja  kementerian/lembaga juga  mengalami perbaikan pola penyerapan belanja dibandingkan tahun lalu kendati pada bulan terakhir masih menyisakan sekitar 21% untuk mencapai  target 90% hingga akhir tahun.

“Dalam hanya sisa satu bulan masih harus menyerap 21% dari total Rp700-an triliun yang akan segera diserap. Fenomena itu masih muncul, penyerapan di akhir tahun,” katanya.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Veronika Yasinta

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper