Bisnis.com, JAKARTA – Ditemukannya benih cabai berpenyakit Erwinia chrysantemi yang dibawa empat warga China mengejutkan para stakeholder hortikultura nasional. Sejarah mencatat ternyata bukan kali Ini Indonesia dimasuki penyakit baru dari benih sayuran impor.
Klinik Tanaman Departemen Proteksi Tanaman IPB mencatat sejak 1994, Indonesia telah dimasuki 12 jenis organisme pengganggu tanaman baru yang setelahnya bahkan tidak bisa dilenyapkan. IPB mencatat masuknya penyakit baru dari benih impor patut diwaspadai karena membawa kerugian besar pada petani.
Ketua Departemen Proteksi Tanaman Faperta IPB Suryo Wiyono mengungkapkan penyakit yang dibawa oleh benih amat merugikan petani karena menurunkan produksi, meningkatkan biaya, dan menurunkan pendapatan petani. Dia menyebut sekali hama tersebut masuk maka sulit sekali bagi negara untuk melenyapkannya.
"Kita perlu belajar dari kasus bawang merah. Pada 1997 terjadi impor bawang merah konsumsi yang kemudian disalahgunakan menjadi benih. Bawang tersebut ternyata mengandung penyakit Fusarium oxyporum fsp. cepae.Panyakit ini pada waktu itu golongan A1. Sampai saat ini, penyakit tersebut terus menyerang dan menjadi musuh utama petani bawang,” ungkap Suryo melalui keterangan tertulis yang diterima Bisnis Senin (12/12/2016) malam.
Ketua Umum Gerakan Petani Nusantara (GPN) Hermanu Triwidodo menyebut pemerintah perlu memperkuat benih lokal dan kelembagaan perbenihan petani.
“Kita punya banyak jenis benih lokal yang sudah teruji dan terbukti tahan bahkan bebas penyakit, produksinya cukup baik. Jadi tak ada alasan mengimpor benih dari luar apalagi risiko cukup besar. Para petani perlu difasilitasi, diajak dan diyakinkan bahwa tak selamanya benih impor lebih baik dari benih lokal,” ungkap Hermanu.
Adapun, ke-12 penyakit baru yang terbawa oleh benih sayuran impor yaitu :
1. Turnip Mosaic Virus (TuMV) pada tanaman Sawi, 2009
2. Bakteri busuk batang Clavibacter miciganensis pada tanaman tomat, 2007
3. Pantoea stewartii pada tanaman jagung, 2003
4. Fusarium oxysporum fsp. cepae pada tanaman bawang merah, 1997
5. Bean Common Mosaic Virus (BCMV)pada tanaman kacang panjang, 2009
6. Nematoda sista kentang/globodera sp pada tanaman kentang, 2003
7. Kutu putih pepaya/Paracocus marginatus pada tanaman pepaya, 2008
8. Lalat daun kentang dan tomat/Liriomyza sp pada tanaman kentang dan tomat, 1994
9. Papaya ringspot virus pada tanaman pepaya pada 2013
10. Bacteria grain rot/Burkholderia glumae pada tanaman padi ditemukan pada 2014
11. Nematoda daun putih/Aphelenchoides besseyi pada tanaman padi yang ditemukan pada 2014.
12. Bakteri Erwinia chrysanthemi pada kentang, 2015.