Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Agresif Bidik Pasar India, Ini Langkah Taktis Kemenpar

Kementerian Pariwisata menyiapkan langkah taktis untuk mengatasi tantangan dalam meningkatkan jumlah wisatawan dari India ke Indonesia. nn
Turis India di Bali/Bisnis-Feri Kristianto
Turis India di Bali/Bisnis-Feri Kristianto

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pariwisata menyiapkan langkah taktis untuk mengatasi tantangan dalam meningkatkan jumlah wisatawan dari India ke Indonesia. 

Langkah tersebut yakni bekerjasama dengan online travel agent terbesar, mendorong maskapai membuka rute penerbangan, dan menyiapkan modul pelatihan bagi pelaku industri di negara tersebut. 

Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Pasifik Kementerian Pariwisata (Kemenpar ) Vinsensius Jemadu mengatakan pihaknya akan bertemu dengan salah satu pelaku online travel agent [OTA] terbesar di India.

"Strategi Kemenpar sekarang ingin langsung [kerja sama] dengan wholeseller dan OTA terbesar. Pada 13 Desember, saya akan bertemu dengan wholeseller besar di India yakni Make My Trip untuk bicara apa yang bisa dikerjasamakan dengan Kemenpar," katanya, akhir pekan lalu. 

Dia mengungkapkan Make My Trip telah menyampaikan mampu mendatangkan 1,5 juta wisatawan dari India ke Indonesia hingga 2018. 

Dia berharap kerja sama tersebut nantinya dapat mengulang sukses yang telah dilakukan lewat kerja sama dengan C-Trip, yakni perusahaan sejenis dari China yang berkontribusi mendongkrak kenaikan wisatawan China secara signifikan. 

Sejalan dengan itu, lanjut Vinsensius, Kemenpar juga bakal menyiapkan modul untuk mengedukasi tour operator yang ada di India untuk memudahkan mereka dalam menjual paket wisata ke Tanah Air. 

"Banyak sekali tour operator atau industri di India yang belum mengerti bagaimana cara menjual Indonesia karena mereka berpikir kita ini sangat beragam. Apalagi di sana perilaku wisatawannya berbeda-beda sesuai karakteristik geografis," jelasnya. 

Sementara itu, untuk mengatasi masalah aksesibilitas, pihaknya mendorong agar maskapai membuka rute penerbangan dari originasi tersebut. Maskapai pelat merah Garuda Indonesia telah resmi membuka penerbangan Jakarta - Mumbai via Bangkok mulai Senin (12/12/2016). 

Mumbai dipilih lantaran daerah tersebut merupakan salah satu pusat bisnis di India yang sudah modern. Target wisatawan dari daerah tersebut adalah kalangan menengah ke atas dengan rata-rata membelanjakan sekitar US$1.000 per kunjungan. Adapun destinasi favorit turis India masih dominan Bintan dan Bali. 

Pengoperasian jalur penerbangan ini diharapkan dapat memberikan penambahan jumlah kunjungan wisman yang cukup signifikan. 

"Kalau ini bagus, nanti akan kita usahakan agar menjadi direct flight. Pak Menteri Pariwisata [Arief Yahya] juga sedang menggagas kerja sama dengan Air Asia untuk membuka penerbangan langsung dari India," paparnya. 

Indonesia menargetkan menarik 350.000 wisman pada tahun 2016 dan meningkat menjadi minimal 400.000 wisman pada tahun depan. 

Berdasarkan data dari Kementerian Pariwisata, sepanjang Januari- September total kunjungan wisatawan dari India sebanyak 272.596, naik 28,90% dari periode yang sama tahun lalu sebesar 211.475. 

Secara total kunjungan wisman sampai dengan Oktober mencapai 9,4 juta dari total target 12 juta kunjungan wisman pada tahun 2016. 

Seiring dengan agresivitas mendatangkan wisman, Vinsensius juga mengingkatkan perlunya kesiapan destinasi dalam negeri dalam menyambut wisatawan. 

Selain bicara sarana infrastruktur dasar dan amanitas, dia juga menyebutkan perlunya menyiapkan restoran-restoran yang sesuai dengan keperluan turis. 

"Behaviour pasar India ini kan lebih banyak vegetarian, ini tantangan bagi destinasi untuk menyiapkan restoran-restoran India. Bali sudah lumayan siap, tetapi destinasi lain harus mengantisipasi ini," tuturnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper