Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia mengemukakan dalam perdagangan hari ini, Rabu (7/12/2016), pasar menyoroti sejumlah berita dari dalam dan luar negeri.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Rabu (7/12/2016) mengatakan berita yang disorot pasar adalah:
Berita Global
- Durable goods orders AS melambat ke 4,6% dari 4,8% di Oktober 2016. (Bloomberg)
- Defisit perdagangan AS melebar pada Oktober 2016, tapi tetap lebih kecil dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. (Investor Daily)
- RBA Cash Rate Target tetap di 1,5%. (Bloomberg)
- Pertumbuhan PDB Zona Euro 3Q16 naik ke 1,7% YoY dari 1,6% YoY. (Bloomberg)
Berita Domestik
- Presiden Joko Widodo menilai kurs rupiah terhadap dolar AS bukan lagi tolok ukur yang tepat untuk melihat kondisi perekonomian Indonesia. Yang relevan adalah kurs rupiah dengan kurs negara mitra dagang Indonesia yang besar. Jepang, Tiongkok, dengan kurs dua negara itu. (Antara)
- Menteri Keuangan, Sri Mulyani, menilai peluang harga BBM naik pada 2017 masih “50:50” alias imbang. (Antara)
- Consumer Confidence Index Indonesia turun ke 115,9 dari 116,8 di November 2016. (Bloomberg)
- Menko Perekonomian, Darmin Nasution, memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun depan antara 5,2-5,4%. (Detik)
- OJK mengkaji kemungkinan untuk mencabut peraturan capping suku bunga deposito kategori bank umum BUKU III dan IV. (Investor Daily)
- BI memperkirakan, defisit transaksi berjalan 2016 berada di sekitar angka $4,66 miliar atau 1,9% terhadap produk domestik bruto. (Investor Daily)
