Bisnis.com, PONTIANAK - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat pada 2017 berencana mengoptimalisasikan potensi daerah dengan target penghiliran industri sesuai rencana pembangunan jangka menengah daerah 2013 - 2018.
"Tahun 2017 merupakan tahun ke empat dalam pelaksanaan visi misi RPJMD Kalbar 2013-2018," kata Gubernur Kalbar Cornelis yang diwakili Asisten III Setda Kalbar Robert Nursanto saat membuka "Humas Gathering" se-Kalbar di Pontianak, Rabu (7/12/2016).
Dia mengakui dalam upaya menuju penghiliran industri memerlukan beberapa prasyarat seperti sistem konektivitas dengan dukungan infrastruktur yang mantap, termasuk ketersediaan sumber energi, tenaga kerja yang berkualitas serta iklim investasi yang baik.
"Pada tahapan ini diharapkan bahwa roadmap industri hilir telah mulai diimplementasikan. Untuk mendukung upaya-upaya ini, juga perlu adanya perhatian terhadap penyiapan SDM yang siap memasuki pasar kerja serta peningkatan kualitas pelayanan publik," tutur Robert.
Dia melanjutkan ada titik berat yang harus diperhatikan yakni memahami makna dalam meningkatkan daya saing daerah. "Daya saing daerah ini, meliputi segala dimensi pembangunan, seperti infrastruktur, ketersediaan energi, iklim investasi yang baik, sumber daya alam yang dikelola dengan baik sebagai bahan baku industri," ujarnya.
Selain itu, tenaga kerja yang berkualitas yang berasal dari pendidikan yang berkualitas baik formal maupun informal, serta kesehatan masyarakat. "Daya saing yang baik ini akan membuka mata investor baik lokal maupun dunia untuk memulai pengembangan industri di Kalimantan Barat," ucapnya.
Terkait dengan hal itu, kebijakan persiapan hilirisasi industri Pemprov Kalbar juga telah didukung oleh pusat melalui proyek-proyek strategis nasional sebagaimana dalam Peraturan Presiden No. 3/2016 yang dilaksanakan di Kalimantan Barat.
Seperti pengembangan Pelabuhan Kijing, pembangunan Kawasan Industri Prioritas di Kabupaten Landak dan Ketapang, pembangunan smelter, pengembangan kawasan pangan dan pembangunan Pos Lintas Batas Negara di Entikong, Nanga Badau dan Aruk.
Kalbar dalam rencana kerja 2017 juga telah menetapkan target indikator makro pembangunan, di antaranya pertumbuhan ekonomi pada 2017 diperkirakan antara 5%- 5,12%, angka kemiskinan pada 2017 turun menjadi 8,2%. Kemudian, pengangguran terbuka dapat turun menjadi 4,63% pada 2017.