Bisnis.com, NUSA DUA - Pengembangan inklusi finansial dapat menjadi solusi terbaik untuk menjaga stabilitas sistem keuangan dan memperkuat ekonomi suatu negara.
Alfred Hanning, Direktur Eksekutif Alliance for Finansial Inclusion (AFI), mengatakan sejak inklusi keuangan diinisiasi secara internasional dalam beberapa tahun terakhir, perkembangannya menunjukkan kemajuan signifikan.
Dia menyebutkan banyak institusi dan otoritas keuangan internasional yang mulai berpartisipasi dalam pengembangan inklusi finansial.
"Kami ingin inklusi finansial bisa menopang stabilitas keuangan serta juga memperkuat ekonomi dari tekanan krisis," ujarnya dalam seminar Linkages between finansial inclusion and finansial stability di Grand Hyatt Nusa Dua Bali, Rabu (30/12/2016).
Turut hadir sebagai pembicara hari pertama ini antara lain Deputi Gubernur Bank Indonesia Ronald Waas yang menyampaikan keynote speech, Ananthakrishnan Prasad dari IMF, Saeed Ahmad Deputi Gubernur State Bank of Pakistan, Olga Sorokina dari Central Bank of Russian Federation dan Mark McKenzie The Seacen Center.
Hanning menjelaskan inklusi keuangan telah menunjukkan kualitas yang mampu menopang pertumbuhan ekonomi suatu negara, yang tentu sekaligus memperkuat stabilitas sistem keuangan.
Di sisi lain, dia menyebutkan inklusi keuangan juga berperan dalam pendalaman sistem finansial di suatu negara.
Namun Hanning mengingatkan sejumlah hal masih menjadi tantangan seperti kemajuan teknologi yang bisa berpeluang dimanfaatkan untuk pengembangan fintech.
Selain itu, inklusi juga harus .menjaga keseimbangan yang optimal dalam memainkan peran untuk mendukung stabilitas sistem finansial, termasuk di dalamnya yaitu meminimalkan peran shadow banking.