Sekarang Saatnya Hadirkan Informasi TKI Langsung ke Warga

Indramayu, BNP2TKI, Selasa (22/11/2016) - Indramayu sangat menyambut baik program Peran Generasi Muda sebagai Informasi Layanan TKI di Daerah Asal TKI.

Indramayu, BNP2TKI, Selasa (22/11/2016) - Indramayu sangat menyambut baik program Peran Generasi Muda sebagai Informasi Layanan TKI di Daerah Asal TKI. Program ini merupakan upaya meminimalisir warga Indramayu yang berangkat bekerja ke luar negeri secara non prosedural dan sudah lama ditunggu kehadirannya. Demikian pernyataan Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Indramayu, Daddy Haryadi, pada acara pembukaan Edukasi dan Pembekalan Mahasiswa Program Membangun Peran Generasi Muda Dalam Pemberdayaan Masyarakat Desa Daerah Asal TKI, pada Senin (21/11/2016) di Aula Nyi Endang Dharma Ayu, Universitas Wiralodra, Indramayu.

Kegiatan tersebut merupakan pilot project dari 7 (tujuh) program Poros Sentra Layanan TKI Terintegrasi Daerah Asal di Jawa Barat, yang ditandai dengan “kick off” dan penandatanganan komitmen bersama pada 13 Mei 2016 lalu. Selain itu juga merupakan tindak lanjut dari MoU antara BNP2TKI dengan Universitas Wiralodra yang ditandatangani pada saat peluncuran Kantor Layanan Terpadu Satu Pintu Indramayu pada tanggal 10 Oktober 2016. Acara ini dihadiri oleh Deputi Penempatan BNP2TKI, Direktur Kerjasama Verfikasi Dokumen Penempatan BNP2TKI, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Indramyu, Perwakilan Polres Indramayu, jajaran Muspida Kabupaten Indramayu dan jajaran dosen pembimbing Universitas Wiralodra.

Staf Khusus Kepala BNP2TKI, Dedi Noor Cahyanto, menyatakan Universitas Wiralodra terpilih menjadi institusi pendidikan pertama di Indonesia karena mereka siap mengimplementasikan program tersebut. Program ini dikemas dalam Pengabdian Mahasiswa ke Masyarakat Desa yang dilaksanakan mulai tanggal 28 November hingga 28 Desember 2016. Akan ada 100 mahasiswa yang akan terjun ke 100 Desa di Kabupaten Indramayu. Para mahasiswa ini akan ditugaskan untuk mengedukasi aparat kecamatan, desa, lembaga lain di desa. Disamping itu mahasiswa diminta mengedukasi dan mendampingi warga apabila ingin bekerja ke luar negeri secara aman.

Rektor Universitas, Ujang Suratno, menjelaskan mahasiswa Wiralodra diharapkan mampu memberikan informasi kepada masyarakat dan juga aparat desa. Peran yang dilakukan mahasiswa adalah peran informasi, sebagai mahasiswa harus bisa memberikan informasi lebih cepat dari calo. Mahasiswa harus membantu masyarakat desa yang ingin menjadi TKI. “Akan ada dispensasi selama 1 bulan bagi mahasiswa yang mengikuti program ini,” tambah Ujang.

"Universitas Wiralodra kedepan bukan hanya program sosialisasi saja yang dijalankan, tetapi juga perlu mengembangkan program-program lain yang bisa dikerjasamakan dengan BNP2TKI. Program ini akan menjadi satu contoh untuk program lain karena telah di buat secara sistematis dan terstruktur lengkap," ungkap Deputi Penempatan, Agusdin Subiantoro.

Akan lebih bagus lagi kalau didirikan pos pemberdayaan TKI, yang tidak hanya sebagai rumah pusat informasi, tetapi juga memberikan pendampingan dan konsultasi, tambah Agusdin. Prioritaskan kepada calon-calon TKI, orang tua TKI dan keluarga TKI yang dikategorikan dalam kondisi 3T, “Terpencil, Terpencar, Tertinggal”. Penyiapan capacity building bagi aparat kecamatan, desa, lembaga masyarakat seperti lembaga adat, dan karang taruna penting untuk dilakukan.

“Dengan begitu, ketika Anda meninggalkan desa, akan ada yang tetap memberikan layanan informasi dan konsultasi kepada masyarakat desa,” imbuh Agusdin.

Program Pasukan Informasi ini mendapat dukungan penuh dari TNI, POLRI, dan Perangkat Desa sebagai tiga pilar yang menjamin keamanan mahasiswa saat melakukan tugasnya. KPK, BNP2TKI, serta Universitas juga akan berperan aktif dalam memonitoring program layanan yang langsung menyentuh warga ini. 

Pilot project yang dilaksanakan di Universitas Wiralodra ini merupakan titik awal untuk mewujudkan program besar Layanan Produk TKI di 9 Provinsi lainnya dengan target melibatkan 100.000 mahasiswa dan 10 Juta warga pada tahun 2019. Dengan berjalannya program Layanan Informasi Produk TKI, Indramayu menjadi pionir 4 hal yaitu, Kabupaten yang membuat Warganya Mandiri Informasi, Lingkungan Bebas Calo, Desa Garda Terdepan dan Program Pemda yang Terintegrasi.

“Bantu warga untuk sadar bahwa menjadi TKI bukanlah tujuan dan pogram ini akan menjadi jawaban yang utuh kepada masyarakat,” lanjut Dedi. (***)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : MediaDigital
Editor : MediaDigital
Sumber : Marketing Digital

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

# Hot Topic

Rekomendasi Kami

Foto

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper