Bisnis.com, JAKARTA -- Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menuding pencurian ikan menyebabkan harga ikan di Indonesia mahal yang pada gilirannya membuat konsumsi ikan di Tanah Air rendah.
Di depan para santri Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Susi menyebutkan konsumsi ikan di Indonesia hanya 46 kg per kapita per tahun.
"Sulitnya mendapatkan ikan dalam dua dekade terakhir dan mahalnya harga ikan, disebabkan karena banyaknya kapal-kapal pencuri ikan, berkurangnya tenaga nelayan, dan bangkrutnya puluhan pabrik pengolah ikan," kata Susi dalam siaran pers, Minggu (20/11/2016).
Susi menilai kini harga ikan sudah sangat murah, terutama ikan laut yang memiliki kandungan protein tinggi. Dia mengajak para santi Tebu Ireng untuk selalu mengonsumsi ikan.
Pada saat yang sama, KKP kembali mendistribusikan enam kontainer ikan untuk dibagikan kepada masyarakat di daerah rawan gizi dengan tingkat konsumsi ikan rendah, panti asuhan, ponpes, yayasan yatim piatu, dan lembaga sosial lain.
Dua dari enam kontainer tersebut, masing-masing sebesar 24,5 ton, dibagikan di Jatim, yang penyerahannya secara simbolis dilakukan oleh Menteri Susi di Ponpes Tebuireng Jombang, di bawah koordinasi Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan (BPSDMP KP).
Bantuan untuk masyarakat Jatim ini diberikan untuk 11 kabupaten/kota, yakni Kota Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto, Jombang, Nganjuk, Kabupaten Kediri, Kota Kediri, Kabupaten Blitar, Tulungagung, Trenggalek, dan Banyuwangi.
Dalam acara tersebut, juga dilakukan pemecahan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI). Sebanyak 7.445 santri Tebuireng dan pesantren lainnya berpartisipasi dalam kegiatan pemecahan rekor makan ikan bersama.