Bisnis.com, JAKARTA- Samuel Sekuritas Indonesia mengemukakan sejumlah data ekonomi dan berita telah menjadi sentimen pasar.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya, mengemukakan investor saat ini tengah menunggu dua data ekonomi berikutnya.
Peristiwa sebelumnya
- Trump presiden AS. Donald Trump menangi pemilu presiden AS mengalahkan Hillary Clinton. Republik juga berhasil menguasai parlemen. (yield UST 10 tahun +37bps, indeks dolar +2% WoW)
- Perlambatan Tiongkok berlanjut. Penjualan ritel Tiongkok Oktober 2016 anjlok ke 10% YoY dari 10,7% YoY. (indeks Shanghai +2,2%, USD/CNY +0,82% WoW)
- Pertumbuhan Indonesia melambat. Pertumbuhan PDB Indonesia kuartal III/2016 melambat ke 5,02% YoY dari 5,18% YoY. (IHSG -2,4% WoW)
- Surplus perdagangan topang transaksi berjalan. Defisit neraca transaksi berjalan terhadap PDB kuartal III/2016 menipis ke 1,83%. Surplus neraca perdagangan Oktober 2016 bertahan di atas US$1 miliar setelah pertumbuhan ekspor membaik. (USD/IDR +1,7% WoW)
- Realisasi pajak membaik. Realisasi pendapatan pajak Oktober 2016 naik ke 64%, lebih baik dari pencapaian Oktober 2015 yang 62%. (yield SUN 10 tahun +55bps, JIBOR 1W +4bps WoW)
- Likuiditas dolar menipis. Cadangan devisa turun di Oktober 2016 dari US$115,7 miliar menjadi US$115 miliar terutama akibat intervensi di pasar valas.
Peristiwa mendatang
- RDG BI disimpulkan Kamis sore, BI RR rate diperkirakan tetap di 4,75%. Ditunggu respons BI terhadap gejolak eksternal dan perlambatan PDB
- Inflasi AS Oktober 2016 diumumkan Jumat malam diperkirakan naik