Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PTDI Minta Dukungan Ekspor Rp400 Miliar

PTDI tahun depan berencana kembali meminta tambahan alokasi dana NIA sebesar lebih dari Rp1 triliun
Sejumlah teknisi menyelesaikan proses produksi Helikopter jenis Superpuma SA 332 C1A dan Cougar E725 di hanggar PT Dirgantara Indonesia (DI), Bandung, Jawa Barat, Rabu (25/11/2015). Produksi Helikopter perusahaan nasional jenis ini telah digunakan oleh sejumlah kepala negara di dunia dan siap dijadikan pilihan untuk pembelian Helikopter kepresidenan Indonesia karena dianggap sudah mumpuni untuk keamanan Presiden dan Wakil Presiden./Antara-Novrian Arbi
Sejumlah teknisi menyelesaikan proses produksi Helikopter jenis Superpuma SA 332 C1A dan Cougar E725 di hanggar PT Dirgantara Indonesia (DI), Bandung, Jawa Barat, Rabu (25/11/2015). Produksi Helikopter perusahaan nasional jenis ini telah digunakan oleh sejumlah kepala negara di dunia dan siap dijadikan pilihan untuk pembelian Helikopter kepresidenan Indonesia karena dianggap sudah mumpuni untuk keamanan Presiden dan Wakil Presiden./Antara-Novrian Arbi

Bisnis.com, JAKARTAPT Dirgantara Indonesia (Persero) mengajukan penggunaan dana national interest account senilai Rp400 miliar untuk mendukung aktivitas ekspor perusahaan ke beberapa negara Afrika dan Asia.

Direktur Keuangan PTDI, Uray Azhari, mengatakan tahun ini PTDI mengajukan penggunaan dana Rp400 miliar dari national interest account (NIA) untuk dukungan pembiayaan ekspor ke Thailand, Filipina, Nepal, Senegal, Uni Emirat Arab dan Bangladesh.

“Ini yang sementara kita ajukan. Itu nominasi negara-negaranya. Siapa yang mengajukan duluan itu yang akan memakai dana tersebut,” katanya, Rabu (16/11/2016).

Uray mengatakan PTDI tahun depan berencana kembali meminta tambahan alokasi dana NIA sebesar lebih dari Rp1 triliun atau setara dengan proyeksi nilai ekspor perusahaan.

Pemerintah menyediakan dana penugasan khusus (national interest account) kepada Indonesia Eximbank untuk menyediakan pembiayaan ekspor atas transaksi atau proyek yang secara komersial sulit terlaksana, namun dinilai perlu oleh pemerintah untuk menunjukan kebijakan atau program ekspor.

Presiden Direktur PT Dirgantara Indonesia (Persero) Budi Santoso memaparkan produk yang akan diekspor menggunakan dana NIA adalah pesawat jenis N-235 dan N-212.

Dia menjelaskan PTDI menilai ekspor N-235 dan N-212 layak mendapatkan dukungan dana dari national interest account (NIA) karena merupakan produk yang hasil pengembangan nasional hingga dikuasai 100% oleh PTDI.

Tidak semua pesawat produksi PTDI merupakan produk milik PTDI. PTDI juga memproduksi pesawat dan helikopter bekerja sama dengan perusahaan asing seperti Airbus dan Korea Aerospace Industries.

“Pesawat-pesawat itu adalah milik kita seluruhnya. Harga pesawat N-235 sekitar US$25 juta, sedangkan N-212 kira-kira separuhnya. Tergantung negara pembelinya,” kata Budi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper