Bisnis.com, JAKARTA — PT Dirgantara Indonesia (Persero) mengajukan penggunaan dana national interest account senilai Rp400 miliar untuk mendukung aktivitas ekspor perusahaan ke beberapa negara Afrika dan Asia.
Direktur Keuangan PTDI, Uray Azhari, mengatakan tahun ini PTDI mengajukan penggunaan dana Rp400 miliar dari national interest account (NIA) untuk dukungan pembiayaan ekspor ke Thailand, Filipina, Nepal, Senegal, Uni Emirat Arab dan Bangladesh.
“Ini yang sementara kita ajukan. Itu nominasi negara-negaranya. Siapa yang mengajukan duluan itu yang akan memakai dana tersebut,” katanya, Rabu (16/11/2016).
Uray mengatakan PTDI tahun depan berencana kembali meminta tambahan alokasi dana NIA sebesar lebih dari Rp1 triliun atau setara dengan proyeksi nilai ekspor perusahaan.
Pemerintah menyediakan dana penugasan khusus (national interest account) kepada Indonesia Eximbank untuk menyediakan pembiayaan ekspor atas transaksi atau proyek yang secara komersial sulit terlaksana, namun dinilai perlu oleh pemerintah untuk menunjukan kebijakan atau program ekspor.
Presiden Direktur PT Dirgantara Indonesia (Persero) Budi Santoso memaparkan produk yang akan diekspor menggunakan dana NIA adalah pesawat jenis N-235 dan N-212.
Dia menjelaskan PTDI menilai ekspor N-235 dan N-212 layak mendapatkan dukungan dana dari national interest account (NIA) karena merupakan produk yang hasil pengembangan nasional hingga dikuasai 100% oleh PTDI.
Tidak semua pesawat produksi PTDI merupakan produk milik PTDI. PTDI juga memproduksi pesawat dan helikopter bekerja sama dengan perusahaan asing seperti Airbus dan Korea Aerospace Industries.
“Pesawat-pesawat itu adalah milik kita seluruhnya. Harga pesawat N-235 sekitar US$25 juta, sedangkan N-212 kira-kira separuhnya. Tergantung negara pembelinya,” kata Budi.