Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Insentif Pajak untuk Ekspansi Industri ke Pelosok

Kerugian produksi di daerah rintisan bisa dikompensasi kepada kewajiban pajak perusahaan induk di wilayah pusat pertumbuhan ekonomi.
Pabrik tekstil Sritex/Antara-R. Rekotomo
Pabrik tekstil Sritex/Antara-R. Rekotomo

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah diminta memberikan insentif pajak bagi pelaku industri yang membangun fasilitas produksi di pelosok Indonesia.

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi Lukman mengatakan, insentif untuk pabrik di luar pusat pertumbuhan ekonomi bisa mendorong perusahaan berekspansi ke pelosok Indonesia.

Dijelaskan, pemerintah seharusnya bisa memberikan kompensasi kerugian bagi kelompok usaha yang mendirikan pabrik di daerah rintisan. Kerugian produksi di daerah rintisan bisa dikompensasi kepada kewajiban pajak perusahaan induk di wilayah pusat pertumbuhan ekonomi.

“Ini mendorong rintisan baru di medan-medan usaha yang berat. Jadi sister-sister company tersebut bisa terus berproduksi di daerah-daerah yang dinilai kurang menguntungkan,” kata Adhi kepada Bisnis, Selasa (15/11/2016).

Dia juga menyarankan, pemerintah bisa mendorong industri yang sudah ada untuk berekspansi melalui penurunan batasan minimal investasi bagi perusahaan yang ingin mendapatkan fasilitas kemudahan fiskal.

“Misalnya tax holiday, Rp1 triliun. Ini terlalu besar. Padahal banyak sekali industri yang bisa didorong ke wilayah timur Indonesia,” kata Adhi.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah berniat memperluas berbagai insentif fiskal bagi investasi baru kepada industri yang sudah lama beroperasi di Indonesia.

Dia menjelaskan, perluasan insentif tersebut merupakan bagian dari strategi Kementerian Perindustrian mendorong aktivitas ekspansi produksi pada 2017.

“Kami dorong semua, tetapi pada 2017 fokus kami adalah ekspansi. Mendorong industri yang sudah ada untuk berekspansi karena investasi baru dampaknya tidak langsung, bisa 2–3 tahun ke depan,” kata Airlangga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper