Bisnis.com, TUBAN - Kelompok Peternak Sapi Potong Bumi Peternakan Wahyu Utama, Sukolilo, Kecamatan Boncar, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, masih penasaran ingin masuk pasar daging di Jakarta dan daerah sekitarnya.
Joko Utomo, Ketua Kelompok Peternak Sapi Potong (KPSP) Bumi Peternakan Wahyu Utama, mengatakan kebutuhan pasar daging sapi di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi sangat besar sehingga menarik minat peternak daerah.
“Namun, untuk masuk ke sana itu persoalannya juga banyak karena berhadapan dengan pedagang yang mematok harga terlalu rendah dan banyak pemain besar yang cenderung lebih suka mengimpor,” katanya, Minggu (13/11/2016).
Dia menjelaskan hal itu dalam dialog dengan para wartawan media cetak dan elektronik dari Jakarta yang diundang mengikuti kegiatan Kementerian Pertanian ke Jawa Timur yaitu Tuban, Ngawi, dan Surabaya hingga 15 November 2016.
Joko mengatakan KPSP Bumi Peternakan Wahyu Utama mempunyai pasokan sapi mencapai sekitar 1.000 ekor, yang dipotong untuk kebutuhan lokal Tuban sekitar 3-4 ekor per hari atau mencapai sekitar 1.200 ekor per tahun.
Namun, walaupun stoknya banyak sapi tidak bisa masuk akibat para pedagang di Jabodetabek meminta harga daging sapi dari KPSP Bumi Peternakan Wahyu Utama di bawah Rp80.000 per kg yang sulit dipenuhi karena belum menutup modal produksinya.
Padahal, lanjutnya, harga jual daging sapi di Jabodetabek sekarang masih di atas Rp100.000 per kg, impor dari Australia, New Zelan dan India, yang itu artinya lebih tinggi dari harga yang menjadi harapan pemerintah Rp80.000 per kg.
Menurutnya, guna memenuhi kebutuhan daging sapi yang tinggi di provinsi Jawa Barat, Jakarta dan Banten, pemerintah mengeluarkan kebijakan bagi pengusaha swasta setiap impor 5 ekor sapi potong harus disertai 1ekor indukan atau 1:5.
Khusus untuk peternak lokal, seperti KSPS Bumi Peternakan Wahyu Utama, dapat mengimpor 10 ekor sapi potong hanya di sertakan 1 ekor sapi indukan atau 1:10 untuk menambah populasi sapi potong di Indonesia.
“Petani peternak lokal kurang berminat impor karena dibutuhkan modal yang sangat besar, mengingat untuk satu kapal pengangkutnya saja berkapasitas 2.000 ekor, sehingga mereka lebih memilih menjadi peternak lokal,” ujarnya.
Dia menjelaskan KSPS Bumi Peternakan Wahyu Utama memiliki sekitar 1.000 ekor sapi di kandangnya, termasuk dari program kemitraan dengan peternak kecil, untuk memenuhi kebutuhan pasar Jawa Timur hingga Rembang Jawa Tengah.