Bisnis.com, SURABAYA – PT Berlian Jasa Terminal Indonesia (BJTI), anak usaha dari PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III pada 2017-2018 berencana menginvestasikan Rp800 miliar untuk membeli peralatan bongkar muat peti kemas.
Direktur Utama BJTI, Putut Sri Muljanto mengatakan pelabuhan peti kemas yang dikelola oleh BJTI terus mengalami pertumbuhan produksi terutama pelayanan bongkar muat dari Surabaya menuju kawasan Timur Indonesia sehingga ke depan BJTI sangat membutuhkan penambahan peralatan.
“Kinerja produksi peti kemas di BJTI pada Oktober 2016 sudah mencapai sekitar 900.000 TEUs atau naik hampir 3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Ini terjadi karena hampir semua jurusan menuju Indonesia Timur, kecuali Kalimantan akibat kondisi sumber daya alamnya tidak bagus,” jelasnya Senin (14/11/2016).
Sedangkan untuk tujuan pelayaran ke Sulawesi, Nusa Tenggara, Ambon dan Papua mengalami pertumbuhan.
Namun begitu, pertumbuhan yang tinggi harus diimbangi oleh kinerja pelayanan di pelabuhan. Rencanannya BJTI akan membeli peralatan bongkar muat seperti Harbour Mobile Crane (HMC) dan electric Rubber Tyred Gantry (e-RTG).
Putut memerinci, pada 2017 BJTI akan menganggarkan Rp500 miliar, dan pada 2018 menganggarkan Rp300 miliar untuk pengadaan peralatan tersebut.
“Harapannya pada 2018 kami sudah punya alat-alat baru karena pelabuhan kita ini kecil, dan kalau terminalnya enggak punya alat bagus kinerja pelabuhan akan terbatas dan kalah bersaing,” imbuhnya.
Tambah Alat, Berlian Jasa Terminal Investasi Rp800 Miliar
PT Berlian Jasa Terminal Indonesia (BJTI), anak usaha dari PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III pada 2017-2018 berencana menginvestasikan Rp800 miliar untuk membeli peralatan bongkar muat peti kemas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Peni Widarti
Editor : Rustam Agus
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
8 jam yang lalu
Di Balik Aksi Lo Kheng Hong Borong Puluhan Juta Saham PGAS
12 jam yang lalu