Bisnis.com, JAKARTA - Anggota Komisi X DPR Dwita Ria Gunadi menginginkan adanya peningkatan produksi serta konsumsi susu segar, karena tingkat asupan susu per kapita masyarakat Indonesia masih tertinggal dari sejumlah negara di Asia.
"Jika kita merujuk pada data Kementerian Pertanian bahwa konsumsi susu di Indonesia pada 2015 hanya 12,1 liter per kapita per tahun," ujar Dwita Ria Gunadi dalam keterangan tertulis, Kamis (10/11/2016).
Jumlah itu, ujarnya, masih tertinggal dengan tingkat konsumsi seperti India sebanyak 48,62 liter per kapita per tahun, Singapura 44,5 liter per kapita per tahun, dan Malaysia 36,2 liter per kapita per tahun.
Jumlah konsumsi per kapita Indonesia bahkan dinilai juga masih lebih rendah dibandingkan dengan tingkat konsumsi di Thailand (33,7 liter/kapita/tahun), Filipina (17,8 liter), dan Vietnam (14,3 liter).
Dwita juga mengingatkan jumlah impor saat ini sudah melampaui 80 persen untuk pemenuhan kebutuhan susu nasional.
"Kondisi ini memprihatinkan, mengingat kondisi alam kita yang sangat potensial untuk pengembangan ternak penghasil susu," kata politisi Partai Gerindra itu.
Dia mewacanakan sejumlah program untuk meningkatkan produksi antara lain, pemerintah daerah dapat mengalokasikan sebagian dana untuk memberikan stimulus usaha pengolahan susu.
Sebelumnya, produksi susu segar dihasilkan sapi perah di Kabupaten Malang, Jawa Timur, meningkat dari 117.235 ton pada 2014 menjadi 132.052 ton pada 2015, dan pada semester pertama 2015 mencapai 66.593 ton.