Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prakomitmen Okupansi Viva Mall Sentul Tembus 40%

PT Megapolitan Development Tbk. mencatat prakomitmen untuk tingkat keterisian atau okupansi Viva Mall Sentul telah mencapai 40%.
Proyek Viva Sentul. /magapolitan
Proyek Viva Sentul. /magapolitan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Megapolitan Development Tbk. mencatat prakomitmen untuk tingkat keterisian atau okupansi Viva Mall Sentul telah mencapai 40%. 

Radian Wena, Direktur  Megapolitan, mengatakan berencana memulai konstruksi pusat perbelanjaan Vivo Mall Sentul di Bogor di Desember 2016 mendatang guna menarik para penyewa. Menurut Wena, proyek yang sudah memasuki tahap konstruksi biasanya akan lebih memikat penyewa.

"Akhir tahun ini kami akan naikkan konstruksinya. Sekarang sudah sekitar 40% [terisi], anchor tenant juga sudah masuk," jelasnya kepada Bisnis.com, Senin (17/10/2016).

Beberapa penyewa utama yang bakal menempati Vivo Mall Sentul antara lain CGV Blitz Cinema, Fun World, dan Centro Department Store. Wena menerangkan, luas area sewa bersih Vivo Mall mencapai 100.000 m2. Luas tersebut membuat pusat perbelanjaan ini digadang-gadang akan menjadi salah satu yang terluas di wilayah Bogor. 

Menurut Wena, Vivo Mall Sentul merupakan bagian dari pengembangan tahap pertama Vivo Sentul yang terdiri dari Vivo Galleria dan Vivo Walk. Pembanguan tahap pertama ini menelan investasi hingga Rp750 miliar. Di atas lahan seluas 17 hektare , Megapolitan juga berniat membangun hotel dan apartemen untuk tahap pembangunan selanjutnya.

Perusahaan konsultan Colliers International melansir pasokan pusat perbelanjaan baru di Bogor kalah pesat dibandingkan dengan Tangerang dan Bekasi.

Alhasil, kompetisi antarpusat perbelanjaan lebih longgar. Hingga 2019, pasokan baru dan pasokan pusat perbelanjaan di Bogor mencapai 500.000 m2 atau  separuh dari jumlah yang ada di Bekasi dan Tangerang.

Fanny S Setianto, Direktur Keuangan Megapolitan, menyebut proyek komersial di Vivo Sentul akan menjadi salah satu kontirbutor pendapatan sewa dalam tiga tahun mendatang.

Menurut Fanny, kontribusi pendapatan sewa diproyeksi mencapai 30% pada 2018, naik dari posisi tahun lalu sebesar 20%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rivki Maulana
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper