Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pendekatan Ekoregion Dinilai Bisa Bangun Pertanian Berkelanjutan

Pengamat Pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori mengatakan untuk membangun pertanian yang berkelanjutan, pemerintah perlu menerapkan pendekatan ekoregion, sehingga semua masyarakat memiliki akses terhadap pangan yang beragam.
Panen Padi/lustrasi-Bisnis.com
Panen Padi/lustrasi-Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Pengamat Pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori mengatakan untuk membangun pertanian yang berkelanjutan, pemerintah perlu menerapkan pendekatan ekoregion, sehingga semua masyarakat memiliki akses terhadap pangan yang beragam.

Ekoregion merupakan pendekatan sesuai kondisi dan kebutuhan regional akan pangan, bukan pendekatan berdasarkan komoditas. Pemerintah daerah harus menerapkan zonasi agroekologi lahan pertanian sesuai dengan karakteristik wilayah.

Dia meyakini hal itu bisa mengurangi ketergantungan pulau lain akan kebutuhan pangan yang berasal dari Pulau Jawa. Saat ini, ketergantungan tinggi produksi aneka pangan pokok di Jawa terjadi pads komoditas padi, jagung, kedelai dan gula masing-masing 52,6%, 54,5%, 66,9% dan 67,4% dari produksi nasional.

"Diserahkan ke pemerintah daerah kebutuhan daerahnya apa, kondisi lokal seperti apa sehingga akan mendorong tumbuhnya panen lokal," ujarnya, dalam Acara Diskusi Melanjutkan Pertanian Berkelanjutan Untuk Mewujudkan Hak Atas Pangan, di Jakarta, Minggu (30/10/2016).

Selain itu, pemerintah juga harus memastikan masyarakat memiliki daya beli terhadap kebutuhan pangan sehingga angka kemiskinan dapat berkurang. Kenaikan nilai tukar di tingkat petani mampu mendongkrak daya beli.

"Cuma kebijakan pemerintah menyasar ini belum banyak. Efisiensi di pemanenan, pengolahan, dan konsumsi harus dilakukan," katanya.

Data terakhir dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan nilai tukar petani pada September 2016 mengalami peningkatan 0,45% dibandingkan bulan sebelumnya. Pada Agustus 2016, nilai tukar petani nasional juga tercatat mengalami kenaikan 0,17% dibandingkan Juli 2016.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Veronika Yasinta

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper