Bisnis.com, JAKARTA—Perempuan di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara barat, memperoleh pelatihan nasional melalui Kewirausahaan dan Aplikasi Digital oleh Kementerian Bisang Perekonomian dan UNESCO.
Deputi Bidang Perniagaan dan Industri Kemenko Bidang Perekonomian Edy Putra Irawady mengatakan aplikasi digital dapat memangkas rantai suplai komoditas pertanian, perikanan, dan produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sehingga menghasilkan efisiensi biaya.
Aplikasi digital akan berguna bagi petani dan nelayan sehingga menghasilkan pendapatan lebih tinggi. Kosnumen juga akan mendapatkan harga yang lebih murah. Pelatihan ini ditujukan untuk perempuan yang mana memiliki kontribusi perempuan dalam pembangunan ekonomi belum maksimal.
“Banyak perempuan di Indonesia belum turut merasakan kemajuan bangsanya karena ketidaksetaraan gender,” katanya, dalam siaran pers, Jumat (28/10/2016).
Perempuan hanya memiliki peran 36% dibandingkan dengan pria, seperti yang terjadi pada sektor non-pertanian. Padahal, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan hampi 67% perempuan berada di usia kerja produktif.
“Jika potensi peran produktif wanita dimaksimalkan di dalam dunia kerja, ini akan menjadi sumbers penghasilan cukup besar,” ucapnya.
Co-founder Code4Nation, sebuah komunitas IT, Marina Kusumawardhani, menyatakan program pelatihan di Sumbawa melatih 50 orang perempuan muda untuk menghasilkan lima aplikasi di sektor pertanian dan UMKM.
Pulau Sumbawa memiliki Gender Parity Index yang termasuk paling rendah di Indonesia. Aplikasi digital diharapkan dapat membuka informasi industri yang lebih transparan untuk masyarakat pedesaan.
“Aplikasi digital diharapkan dapat membuka akses pasar yang lebih luas untuk produk pedesaan memasuki pasar kota maupun global,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
