Bisnis.com, JAKARTA—PT Jababeka Morotai, anak usaha PT Kawasan Industri Jababeka Tbk., mengklaim telah menghabiskan Rp100 miliar dalam empat tahun terakhir untuk mengembangkan Morotai.
Perusahaan tersebut memang telah ditunjuk oleh pemerintah sebagai pelaksana proyek pembangunan di salah satu pulau terluar Indonesia itu.
Komisaris Utama Kawasan Industri Jababeka (KIJA) Setyono Djuandi Darmono mengatakan pihaknya telah membangun hotel, homestay, dan perumahan di Morotai.
Adapun investasi yang dibutuhkan untuk berbagai proyek infrastruktur di Morotai disebut mencapai US$4 miliar. Angka itu tidak dapat dipenuhi hanya oleh anggaran pemerintah.
Oleh karena itu, Darmono mengundang pengusaha dan investor Taiwan untuk menanamkan modalnya di Indonesia terutama Morotai. Rencananya, dalam waktu dekat pihaknya bakal menggandeng perusahaan Taiwan sebagai mitra di konsorsium pengembangan Morotai.
“Sekarang Jababeka 100%, tapi kan Jababeka sendiri perusahaan konsorsium. [Partner] Dari Taiwan, sudah hampir selesai. Sebentar lagi teken,” tegas dia kepada Bisnis, usai seminar Business Opportunity in ASEAN Economic Integration, Kamis (27/10).
Sayangnya, entitas perusahaan tersebut masih belum diungkapkan. Namun, nantinya Jababeka bakal tetap menjadi pemegang saham mayoritas dengan kepemilikan di atas 50%.
Darmono, yang juga Chairman Indonesia-Taiwan Business Council (ITBC), menuturkan Morotai disebut potensial untuk dijadikan lokasi industri, pusat pertanian, riset untuk energi terbarukan, serta pariwisata. Jika pengembangannya maksimal, hasilnya diyakini bakal menguntungkan kedua negara.
Tetapi, tentunya dalam tahap awal perlu infrastruktur yang mendukung. Oleh karena itu, pariwisata menjadi sektor pertama yang dikembangkan karena tidak membutuhkan investasi yang terlalu besar.