Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KRAS Minta Harga Gas US$3 per MMBtu

PT Krakatau Steel meminta pemerintah menaikkan harga gas di sektornya berlaku senilai US$3 per MMbtun

JAKARTA -- PT Krakatau Steel Tbk meminta pemerintah harga gas di sektornya bisa berlaku senilai US$3 per MMBtu agar bisa menghidupkan kembali pabrik slab dan billet-nya.

Direktur Utama PT Krakatau Steel Tbk Sukandar tengah dibebani biaya gas sekitar US$7,3 – US$9 per MMBtu. Hal itu diklaim telah membuat perusahaan menghentikan operasi pabrik hulu yang memproduksi bahan baku berupa slab dan billet sehingga mengalihkannya dengan produk impor. 

Padahal kebutuhan billet perusahaan mencapai 1,1 juta ton per tahun.

“Kalau harga gas US$3 per MMBtu kami bisa memproduksi slab dan billet sampai 2,5 juta ton. Jadi bisa menghemat devisa US$1,5 miliar. Namun, karena harga gas mahal akhirnya pabrik hulu kami tutup,” ujarnya di sela pengiriman perdana baja suiku untuk proyek tower nasional, Rabu (26/10/2016).

Dia mengatakan komponen gas membebani 51% ke dalam biaya produksi

. Sementara itu.  PT Krakatau Steel Tbk (Persero) lewat anak usahanya PT Krakatau Wajatama bakal memasok 90% kebutuhan baja untuk pabrik tower nasional yang nilainya bisa mencapai Rp6,5 triliun untuk jangka waktu 4 tahun. 

Sukandar mengatakan pengiriman perdana baja profil dalam bentuk besi siku bakala dimanfaatkan untuk tower proyek transmisi 46.000 kilometer sirkit (KMS). 
“Kebutuhan baja untuk proyek transmisi ini mencapai 798.000 ton untuk 4 tahun ke depan. Lebih dari 90% [baja] dipasok oleh kami,” ujarnya. 

Nantinya, baja profil ini dipasok dari anak usahanya yaitu PT Krakatau Wajatama yang kapasitasnya mencapai 150.000 ton dengan tambahan dari PT Krakatau Osaka Steel yang beroperasi pada tahun depan dengan kapasitas 500.000 ton per tahun. 

Hingga akhir tahun, perusahaan akan mengirim 100.000 ton besi siku yang senilai Rp800 miliar. Untuk periode awal, mulai November 2016-November 2017 akan dibangun 9.085 unit tower.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper