Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menperin: Riau Harus Genjot Investasi di Kawasan Industri

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto meminta Pemerintah Provinsi Riau menggenjot realisasi investasi di Kuartal IV/2016 dengan memanfaatkan kawasan industri.
Kawasan Tanjung Buton/Ilustrasi-skpd.lamr-kabsiak.or.id
Kawasan Tanjung Buton/Ilustrasi-skpd.lamr-kabsiak.or.id

Bisnis.com, PEKANBARU - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto meminta Pemerintah Provinsi Riau menggenjot realisasi investasi di Kuartal IV/2016 dengan memanfaatkan kawasan industri.

Investor bisa menempatkan lahannya di kawasan industri Dumai, Kawasan Industri Tanjung Buton di Kaputen Siak dan Kawasan Industri Kuala Enok di Indragiri Hilir. Setiap kawasan tersebut menyediakan ribuan hektare lahan.

"Riau harus menggenjot investasi dengan mengembangkan kawasan industri yang sudah ada, seperti di Dumai, Tanjung Buton dan Kuala Enok," katanya saat berada di Pekanbaru, Selasa (25/10/2016) malam.

Airlangga mengatakan tiga kawasan industri hilir tersebut merupakan pintu gerbang ekspor dan impor yang berdekatan dengan Malaysia dan Singapura.

Kawasan Industri Dumai merupakan satu dari 15 kawasan industri yang fokus untuk dikembangkan oleh Kemenperin khusus untuk Cruide Palm Oil. Kemenperin, Pemprov Riau dan perusahaan pengelola kawasan industri juga bekerjasama dengan pemerintah Malaysia.

"Kami (Kemenperin) juga mendukung percepatan pembangunan Kawasan Industri Ranjung Buton dan Kuala Enok," katanya.

Dia menilai sektor perekonomian unggulan seperti CPO, minyak bumi, kelapa, karet, sagu dan lainnya masih bisa dikembangkan dengan pembukaan industri hilir.

Karena masih banyak komoditas unggulan yang masih bergantung dengan pasar internasional hingga membuat harga cenderung fluktuaktif. Pembangunan industri hilir diharapkan dapat menghilangkan ketergantungan dengan perusahaan asing.

Data terakhir, realisasi investasi Riau mencapai Rp10,44 triliun pada semester I/2016. Realisasi tersebut akan bertambah sekitar Rp5 triliun pada Kuartal III/2016. Pemerintah Provinsi Riau terus berupaya menggaet investor di sisa akhir tahun ini.

"Salah satunya dengan menggelar Riau Expo 2016. Kita mengharapkan investor menanamkan modalnya di acara itu untuk menggenjot realisasi hingga akhir tahun ini," kata Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman.

KAWASAN HUTAN

Namun, Andi Rachman mengeluhkan masih banyaknya kawasan hutan yang belum dilepas sesuai dengan draf Rencana Tata Ruang dan Wilayah. Dia mengharapkan Kementerian terkait dapat membebaskan 1,1 juta ha kawasan hutan tersebut.

Salah satu perusahaan semen PT Bosowa Corporindo sedang menyelesaikan proses investasi tahap awal di Riau, setelah ditunjuk sebagai perusahaan pengelola Kawasan Industri Tanjung Buton.

Salman Dianda Anwar, Vice President PT Bosowa Corporindo senada dengan Menteri Airlangga. Salman mengatakan Riau sangat strategis untuk pengembangan kawasan industri.

"Bahkan, bukan hanya CPO dan minyak bumi, Riau juga strategis untuk industri semen karena di daerah ini pembangunan infrastruktur juga tengah berjalan," kata Salman.

Bosowa juga berperan aktif menggaet investor dari luar negeri seperti industri minyak dari Taiwan CPC Corporation dan perusahaan baja dari Tiongkok yaitu Sinosteel. Dua raksasa dari Asia Timur tersebut akan membangun industrinya di Kawasan Industri Tanjung Buton.

Sementara itu, salah satu perusahaan pulp and paper yang sudah 25 tahun berdiri di Riau, PT Riau Andalan Pulp and Paper memberikan pengalamannya berinvestasi di Riau.

Rudi Fajar, Direktur PT RAPP mengatakan anak perusahaan APRIL Group tersebut tetap eksis di Riau karena Pemerintah Provinsi Riau selalu memberikan kemudahan investasi. "RAPP juga berinvestasi di bidang lingkungan dan sosial, tidak hanya urusan bisnis," katanya.

Pihak Bank daerah, Direktur Bank Riau Kepri Irvandi Gustari mengatakan juga mendukung penambahan investasi melalui kawasan industri. Hal ini bisa meningkatkan porsi kredit produktif Bank Riau Kepri. "Bank Riau Kepri adalah bank daerah yang langsung memberikan kontribusi langsung kepada Riau," kata Irvandi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper