Bisnis.com, JAKARTA—Bendungan Ladongi di Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara segera dibangun setelah pemerintah melakukan penandatanganan kontrak paket pekerjaan konstruksi bendungan tersebut pada Kamis (20/20).
Proyek konstruksi senilai Rp844 miliar itu dimenangkan oleh PT Hutama Karya KSO PT Bumi Karya. Dana pembangunan proyek tersebut berasal sepenuhnya dari APBN Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tahun anggaran 2016-2020.
Adapun penandatangan kontrak tersebut dilakukan oleh Pejabat Pembuat Komitmen Bendungan Satuan Non Vertikal Tertentu (SNVT) Pelaksanaan Jaringan Sumber Air (PJSA) Sulawesi IV Provinsi Sulawesi Tenggara Agung Permana dengan Direktur Utama PT. Bumi Karya Agung Fajarmanto sebagai pihak kontraktor dan disaksikan oleh Direktur Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR Imam Santoso.
Direktur Jenderal SDA Kementerian PUPR Imam Santoso mengatakan, pelaksanaan konstruksi bendungan ini ditargetkan berjalan selama empat tahun dan selesai pada 2020. Menurutnya, bendungan ini merupakan bendungan pertama yang dibangun di kawasan Sulawesi Tenggara.
“Program dari pemerintah sekarang yaitu pembangunannya cenderung ke arah timur untuk membangun infrastruktur di sana,”ujarnya, seperti dikutip dari siaran pers, Kamis (20/10).
Dia mengatakan, Bendungan Ladongi merupakan bendungan ketiga yang telah diteken kontraknya dari target pembangunan delapan bendungan pemerintah pada tahun ini. Sebelumnya, pemerintah telah menandatangani kontrak pembangunan Bendungan Kuwil Kawangkoan di Sulawesi Utara, dan Bendungan Way Sekampung di Lampung.
Selanjutnya pada sisa akhir tahun ini, pemerintah akan mengejar penandatanganan kontrak lima bendungan selanjutnya, yaitu Bendungan Leuwikeris di Kabupaten Ciamis, Bendungan Sukamahi, Bendungan Ciawi, dan Bendungan Cipanas di Jawa Barat dan Bendungan Napunggete di Nusa Tenggera Timur.
Sementara itu Kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV Suparji dalam laporannya mengungkapkan Bendungan Ladongi akan menampung aliran Sungai Ladongi di Kabupaten Kolaka Timur Provinsi Sulawesi Tenggara.
Bendungan ini dibangun multifungsi dengan beberapa manfaat, antara lain menampung 36,15 juta m3 air untuk mengairi areal irigasi seluas 3.604 hektare, penyediaan air baku di Kecamatan Ladongi dan Kecamatan Tirawuta sebesar 82 liter perdetik. Selain itu, juga penyediaan energi listrik sebesar 1,5 MW, mereduksi banjir di kabupaten Kolaka Timur sebesar 51,86 persen, fungsi pariwisata dan budi daya ikan.