Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia mencatatkan utang luar negeri pada Agustus 2016 turun US$1,2 miliar menjadi US$323,0 miliar dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Utang luar negeri jangka panjang pada Agustus 2016 mencapai US$282,5 miliar atau tumbuh 8,1% (yoy) atau sedikit lebih rendah dari pertumbuhan Juli yang tumbuh 8,3% (yoy).
Di sisi lain, posisi utang luar negeri jangka pendek tercatat US$40,5 miliar atau menurun tajam 4,8% (yoy) dibandingkan Juli 2016 yang hanya turun 3,7%.
Berdasarkan kelompok peminjam, utang luar negeri sektor swasta mengalami penurunan 3,9% (yoy) menjadi US$163,3 miliar, sementara itu utang luar sektor publik mengalami pertumbuhan 19,2% (yoy) atau meningkat dari 18,7% (yoy) pada bulan sebelumnya menjadi US$159,7 miliar.
Menurut sektor ekonomi, utang luar negeri swasta pada akhir Agustus 2016 terkonsentrasi di sektor keuangan, industri pengolahan, pertambangan, serta listrik, gas dan air bersih. Pangsa keempat sektor tersebut terhadap total utang luar negeri swasta mencapai 75,5%.
Pertumbuhan utang luar sektor industri pengolahan dan sektor listrik, gas & air bersih tercatat meningkat dibandingkan Juli 2016. Sementara itu, utang luar negeri sektor pertambangan dan sektor keuangan masih mencatat pertumbuhan negatif.
Bank Indonesia memandang perkembangan utang luar pada Agustus 2016 masih cukup sehat, namun terus mewaspadai risikonya terhadap perekonomian nasional.